10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Razia Gabungan Satpol PP-Polres dan Ormas, 20 orang Terjaring

Tebing Tinggi, MISTAR.ID

Satpol PP dan Polres Tebing Tinggi bersama Ormas Islam, Fron Persaudaraan Islam Kota Tebing Tinggi serta tokoh masyarakat menggelar Razia Gabungan dengan melakukan penyisiran ke sejumlah lokasi di sinyalir dijadikaan tempat Prostitusi (Mesum) dan Peredaran Narkoba di Kota Tebing Tinggi. Dalam Razia Itu Petugas menjaring 20 orang 5 di antaranya bukan pasangan suami istri. Sabtu (4/2/23) malam, diseputaran Kota Tebing Tinggi.

Hal ini disampaikan Ketua Fron Persaudara Islam, Muslim Istiqomah Sinulingga, kepada Mistar.id, usai turut mengikuti Razia Gabung Satpol PP dan Polres Setempat, Minggu (5/2/23) dini hari.

Dijelaskan Muslim, Razia Gabung yang melibatkan Pesonil Satpol PP dan Polres Tebing Tinggi tersebut menyisir sejumlah lokasi tempat-tempat penginapan dan kos-kosan di Kota Tebing Tinggi di antanya di Kampung Lalang, di Padang Hilir, Di Jalan Imam Bonjol.

Baca juga:Lapas Kelas IIB Padangsidimpuan Gelar Razia Gabungan di Blok Hunian WBP

“Dalam Razia Gabung itu, Petugas berhasil menjaring sekitar 20 orang 5 diantaranya bukan pasangaan suami Istri,” jelasnya.

Pasangan muda mudi, Sambung Muslim, yang terjaring saat itu, berasal dari Kota Tebing Tinggi maupun dari luar Kota Tebing. Saat di data sebahagian tidak memiliki setatus nikah dan masih berusia dini diantaranya usia-usia berkisar 16-20 Tahun, mereka berasal dari berbagai daerah seperti dari Medan, Pekan Baru, Serdang Bedagei, Siantar, Perdagangan, dan sebagian warga Tebing Tinggi.

“Pasangan-pasangan yang terjaring kemudian dibawa ke Kantor Satpol PP untuk dimintai keterangan serta di panggil orang tuanya atau keluarganya,” ujar Muslim.

Baca juga:20 Pelajar Terjaring Razia Disdik Siantar, Ada Kedapatan Main Judi

Muslim berharap, Mudah-mudahan ini menjadi efek jera, jadi sok terapi jangan sampai Kota Tebing Tinggi ini dirusak orang-orang yang tidak beretika dan bermoral.

Kepada masyarakat khususnya orang-orang tua, kami menghimbau, agar mengontrol dan mematau serta mengawasi pergaulan dan permainan anak-anaknya, jangan sampai kebebasan dalam pergaulan akhirnya merusak harga diri dan kehormatan mereka, tutupnya. (nazli/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles