8.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Nias Utara Mulai Ekspor Kelapa Segar ke Tiongkok

Nias Utara, MISTAR.ID

Kabupaten Nias Utara mulai mengekspor kelapa segar ke Kota Hainan, Tiongkok. Pada ekspor perdana ini, Kabupaten Nias mengirim 74 ton kelapa segar ke negara Tirai Bambu tersebut.

Ekspor perdana ini dilepas oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi di Pelabuhan Angin, Kota Gunungsitoli, Rabu (8/3/23). Dia berharap ekspor kelapa segar mampu meningkatkan pendapatan masyarakat Nias.

“Tujuan kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita, saat ini kelapa segar, nanti ke depan kita harus bisa mengekspor bukan barang mentah lagi, kita ekspor kopra jadi masyarakat saya di sini mendapat pekerjaan,” kata Edy Rahmayadi.

Baca juga:Gubernur Edy Rahmayadi Minta Bank Sumut Perkuat Ekspansi untuk Pemasukan Daerah

Kelapa segar yang diekspor ke Tiongkok merupakan hasil dari BUMDes Nias Utara binaan Desa Sejahtera Astra (DSA) di Nias Utara. Setelah ekspor perdana ini, Nias Utara akan menyediakan sekitar 8 juta butir kelapa segar untuk di ekspor ke Tiongkok.

“Selamat kepada Nias Utara, terima kasih Pak Bupati, PT Astra dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang membina desa-desa di sini, mudah-mudahan ke depan kita bisa lebih menggali potensi lain dari Nias,” kata Edy Rahmayadi.

Selain itu, Edy Rahmayadi juga memberikan perhatian khusus kepada Pulau Nias soal infrastruktur jalan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengalokasikan anggaran Rp200 Miliar untuk membenahi infrastruktur jalan di pulau Nias.

“Rp200 Miliar kita siapkan untuk pembangunan infrastruktur jalan di Pulau Nias dan tahun ini harus selesai karena ini sangat penting untuk menunjang perkembangan Nias, logistik, dan memakmurkan rakyat di sini,” kata Edy Rahmayadi.

Baca juga:Kirim Sabu dan Ekstasi Via Kantor Pos ke Nias, Warga Sunggal Diadili

Edy Rahmayadi juga berharap potensi-potensi di Pulau Nias terus digali, apalagi Nias terpisah lautan dari Pulau Sumatera. Kondisi geografis ini, menurut Edy Rahmayadi, membuat Nias harus bisa mandiri pangan agar bisa berkembang lebih cepat.

“Kondisi geografis Nias terpisah dengan Sumatera, karena itu Nias harus bisa mandiri secara pangan, kalau tidak untuk mengimpor bahan pangan ke Nias, costnya sangat mahal,” kata Edy Rahmayadi. (anita/rel/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles