1.2 C
New York
Monday, March 25, 2024

Hari Ketujuh, Nakes dan Aktivis Asahan yang Jalan Kaki ke Istana Baru Sampai di Rokan Hilir Riau

Asahan, MISTAR.ID

Sudah tujuh hari lamanya aksi jalan kaki dilakukan oleh 5 tenaga kesehatan (nakes) non ASN bersama dua aktivis dari Kabupaten Asahan ke Istana Negara, Jakarta, untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) demi menuntut pengakuan kejelasan profesi berupa insentif yang sebelumnya gagal mereka suarakan agar ditampung dalam APBD.

Koordinator aksi rombongan pejalan kaki, Andian Sulin saat dihubungi wartawan, Kamis (1/12/22) melalui WhatsApp mengatakan, sejak perjalanan tapakan langkah kaki pertama mereka dimulai dari depan kantor Bupati Asahan pada Jumat (25/11/22) pagi lalu, aksi jalan kaki tersebut masih berjalan lancar dan sesuai rencana. “Kami sekarang sedang berada di Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Ini terus berjalan dan tadi malam kami beristirahat di Puskesmas Balai Jaya,” kata Andrian Sulin.

Sejauh ini kata dia, kondisi rekan-rekannya secara fisik dalam keadaan sehat. Rombongan pejalan kaki ini seluruhnya ada 7 orang. Mereka terdiri dari 5 orang nakes, 2 aktivis. Sementara dari total rombongan itu 3 orang di antaranya adalah wanita.

Baca Juga:Dimulai dari Kantor Bupati Asahan, Nakes non ASN Jalan Kaki ke Istana Presiden

“Alhamdulilah selama tujuh hari perjalanan kendala berarti belum terjadi. Lebih sering kendala cuaca, hujan. Kalau persoalan lain itu ada teman kami yang wanita sudah cedera di pergelangan kaki, ada pembengkakan. Itu memang risiko selama perjalanan, tapi sejauh ini masih bisa ditangani oleh medis-medis di daerah yang kami kunjungi,” ujarnya.

Andre juga menambahkan, lelah selama perjalanan sementara ini cukup tergantikan dengan banyaknya sambutan dan penerimaan hangat dari rekan-rekan mereka sesama tenaga kesehatan di tiap daerah daerah yang dikunjungi.

“Di jalan banyak yang berikan dukungan, sambutan dan bantuan uluran tangan di tengah perjalan ini. Sangat luar biasa. Intinya kami jadi menikmati ini sebagai perjalanan wisata rohani untuk mencari keadilan,” ujarnya.

Baca Juga:Hari Ini 5 Orang Nakes Asahan Aksi Jalan Kaki ke Jakarta Temui Jokowi

Sebelumnya, ratusan tenaga kesehatan non ASN di Kabupaten Asahan kecewa setelah aksi menginap selama satu malam di gedung DPRD Asahan pada Rabu (23/11/22) lalu untuk mengawal disahkannya insentif anggaran nakes sebesar Rp300 ribu per bulan untuk 335 orang tak bisa diakomodir ke dalam APBD pada tahun anggaran 2023.

Alasan tidak dapat diakomodirnya dana insentif nakes non ASN ke dalam APBD tersebut menurut Pemkab Asahan karena tidak ada landasan undang-undang dan payung hukum yang mengatur hal itu. Hal itu telah dijelaskan oleh Bupati Asahan H Surya usai disahkannya APBD tahun anggaran 2023 pada, Rabu (23/11/22) saat menemui ratusan nakes yang melakukan aksi menginap tersebut.

Demikian, Surya memberikan solusi terhadap nakes yang berstatus tenaga kontrak sukarela (non ASN) ini, di mana Pemkab Asahan sedang mengupayakan seluruh Puskesmas menjadi badan layanan umum daerah (BLUD) sehingga bisa mengakomodir pengangkatan nakes non ASN yang saat ini ada di Asahan. “Jadi bukan saya yang tak mau. Aturannya yang belum membolehkan dan tak ada payung hukumnya. Soal ini saya udah konsultasi dan Tanya-tanya sampai Jakarta tetap tidak bisa. Kalau tidak percaya nanti satu dua orang perwakilan dari nakes ini saya berangkatkan ke Jakarta langsung tanya ke Kemendagri bisa gak ini dibuat,” kata dia.

Baca Juga:Aksi Jahit Mulut Tenaga Suka Rela Medis di Asahan Minta Intensif Ditampung ABPD

Selama ini, para nakes non ASN yang rata-rata sudah bekerja antara 5 hingga 16 tahun di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Asahan itu tak pernah mendapatkan bukti slip gaji. Mereka hanya menerima uang hasil sisihan para ASN yang bertugas di Puskesmas tersebut setiap bulannya.

Alih-alih menerima tawaran Bupati Asahan untuk perwakilannya diberangkatkan ke Jakarta agar berkonsultasi menanyakan hal ini ke Kemendagri, lima orang nakes ini malah melanjutkan aksi dengan berjalan kaki menemui Presiden RI ke Istana Negara di Jakarta.(perdana/hm15)

Related Articles

Latest Articles