10.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

BKSDA Sumut Evakuasi Orangutan Sumatera yang Terjebak Semak Belukar di Kebun Warga di Langkat

Medan, MISTAR.ID

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara (Sumut) melakukan rescue terhadap satu individu Orangutan Sumatera (Pongo abelii) yang terjebak di dalam kebun masyarakat di Dusun Pardomuan Nauli, Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, penghujung Agustus kemarin.

Saat ditemukan, Orangutan berjenis kelamin jantan berusia 10 tahun itu dalam kondisi tak berdaya tertutupi semak belukar dan sampah di lahan perkebunan sawit milik warga.

“Rescue berawal dari adanya laporan warga pada Jumat 26 Agustus 2022 ,” ujar Kepala Subbag Data, Evlap dan Kehumasan BKSDA Sumut Andoko Hidayat, Kamis (1/9/22).

Menindaklanjuti laporan itu, tim BKSDA Sumut melalui seksi konservasi wilayah II Stabat bersama mitra HOCRU-OIC melakukan evakuasi Orangutan yang terisolir dengan cara dibius.

Baca juga:BKSDA Sumut Terima 2 Ekor Elang dari Warga Padangsidimpuan

Andoko mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Orangutan yang diberi nama ‘Domu’ dengan berat badan lebih kurang 35-40 Kg itu dalam keadaan sehat. Tim juga memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun cacat pada tubuhnya.

“Melihat kondisi Orangutan dalam keadaan baik dan sehat, tim medis merekomendasikan untuk dilepasliarkan,” katanya. Tim kemudian merescue Domu dan melepasliarkannya di kawasan Restorasi Halaban Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Trenggiling Dilepas ke TWA Sicike-cike

Sehari sebelumnya, kata Andoko, BKSDA Sumut melalui Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang juga melepasliarkan satu ekor Trenggiling (Manis javanica) ke Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike.

Trenggiling tersebut adalah hasil penyerahan Mangara Pandiangan warga Desa Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi.

Baca juga:Didiagnosa Alami Sepsis, Harimau Sumatera yang Dilepasliarkan ke TNKS Ditemukan Mati

Dalam keterangannya kepada petugas, Mangara menemukan satwa liar tersebut saat melintas di sekitar rumahnya. Mangara yang mengetahui Trenggiling merupakan jenis satwa yang dilindungi, langsung menghubungi petugas dan menyerahkannya.

“Petugas yang memastikan Trenggiling jantan itu dalam keadaan sehat kemudian melepasliarkannya ke TWA Sicike-cike,” ucapnya.

Andoko mengucapkan terima kepada masyarakat yang ikut serta dalam melestarikan satwa liar, sembari berharap Trenggiling yang dilepasliarkan itu hidup dan berkembang biak dengan baik di habitat alaminya. (ial/hm06)

 

 

 

Related Articles

Latest Articles