12.7 C
New York
Monday, May 13, 2024

Sejarah Buruk Bulutangkis Indonesia, Candra Wijaya Minta Semua Elemen Dievaluasi

Jakarta, MISTAR,ID

Pertama kalinya pemain bulu tangkis Indonesia gagal membawa pulang medali dari Asian Games, setelah 18 edisi ajang multicabang itu digelar. Catatan buruk itu menjadi perhatian legenda bulutangkis Indonesia Candra Wijaya.

Menurut  peraih medali emas Olimpiade 2000 Sydney itu, semua elemen yang terlibat di cabang olahraga favorit masyarakat Indonesia tersebut menjadi bagian yang perlu dievaluasi dan diperbaiki bersama. Menurutnya itu sangat penting walau tidak mudah.

 “Kembali kita harus bergotong-royong dan memikul bersama, bukan hanya mengkambinghitamkan atau mencari siapa yang salah, tapi secara keseluruhan semuanya mengambil peranan untuk bisa all out. Tugas pengurus, pelatih, dan atlet harus dipenuhi dengan baik,” katanya, Jumat (6/10/23).

Baca juga:Ganda Putra Indonesia Kandas di Perempat Final Bulutangkis Asian Games 2023

Ia melihat masalah bulu tangkis di Indonesia sangat kompleks. Buruknya performa para pebulutangkis Indonesia belakangan ini dipengaruhi banyak faktor. Contohnya soal banyaknya turnamen yang diikuti, sampai ada target tertentu yang harus dicapai pada turnamen-turnamen itu sendiri. Hal itu membuat atlet dan semua pihak tidak bisa fokus.

Hal lain, kata Candra Wijaya, masih banyak yang perlu dibenahi termasuk sistem pembinaan dan strategi pembinaan nasional. Tidak cukup berhenti pada atlet di Pelatnas tetapi juga para pemain cadangan.

Ia menyampaikan, di sejumlah negara, para pemain muda dan berprestasi telah dilahirkan, hingga mampu mengalahkan pemain senior Indonesia.

Baca juga:Sejarah Buruk di Asian Games 2022, Atlet Bulu Tangkis Indonesia Gagal Masuk Semifinal

“Sementara kita belum memperlihatkan pemain pelapis-pelapis selanjutnya, apalagi buat ke depan, seperti Olimpiade,” ujarnya dengan menekankan,  selain sistem pembinaan nasional, Indonesia sebagai negara besar bulutangkis harus memiliki visi-misi yang besar, serta keterbukaan dan rasa kekeluargaan yang saling mengisi dan suportif.

“Kita harus bisa menampung masukan dan aspirasi dari semua, bukan hanya klub dan atlet, tapi juga masyarakat Indonesia yang sangat menaruh perhatian dan sangat prihatin dengan kondisi buruk sekarang ini,” kata juara dunia 1997 itu.

“Saya berharap, kita semua tetap berusaha maksimal, optimis, dan juga jangan putus asa tentunya, apalagi kepada atlet nasional sekarang ini, dan juga pada para pelapisnya,” ujarnya menambahkan.(antara/hm17)

Related Articles

Latest Articles