13.9 C
New York
Friday, April 12, 2024

Pembangunan Ruangan Baru Pascasarjana USI Disebut Hanya Berjalan 2 Bulan Sebelum Terhenti

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Pembangunan Gedung Pascasarjana Universitas Simalungun (USI) yang saat ini terhenti disebut sempat berjalan selama dua bulan. Adanya indikasi dugaan korupsi dalam pembangunan gedung tersebut saat ini tengah diselidiki Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu)

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejatisu, Yos A Tarigan, sebelumya membenarkan kabar tersebut.

“Sudah kita cek, sejauh ini ada informasi (dugaan korupsi) terkait di tempat tersebut (gedung pascasarjana USI). Sehingga ada pencarian informasi,” kata Yos beberapa waktu lalu.

Mistar.id menyambangi kampus yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Sitalasari itu, Selasa (26/3/24).

Baca juga: Kejatisu Usut Indikasi Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Pascasarjana USI

Amatan di lokasi, terlihat beberapa balok semen berbentuk segi empat layaknya pondasi ruangan. Setidaknya ada sekitar 7 hingga 8 pondasi yang telah dibentuk berada di lahan bekas kebun kepala sawit itu.

Letaknya persis di samping kantor jajaran Direktur Pascasarjana. Namun, saat ini kondisinya tidak terawat dan ditutupi rumput liar setinggi bahu orang dewasa.

Menurut salah seorang mahasiswa yang ditemui di sana, pekerjaan gedung itu terhenti setelah Sarintan Damanik dilantik sebagai rektor periode 2022-2026. Proyek itu digagas pada masa rektor sebelumnya, Corry Purba.

“Alat beratnya sempat lama di sini, tapi gak ada pekerjaan. Setelah beberapa hari kemudian, alat berat itu tidak ada lagi,” kata mahasiswa tersebut.

Sementara itu, Wakil Direktur Pascasarjana USI, Muldri Pasaribu yang ditemui di ruangannya mengaku tidak mengetahui pasti pekerjaan fisik gedung tersebut.

Menurut Muldri, program penambahan gedung itu merupakan kewenangan Yayasan Universitas Simalungun yang kemudian membentuk panitia pembangunan.

“Karena kami ini unit. Tidak dilibatkan meskipun gedung yang mau dibangun itu ruangan Pascasarjana,” kata dosen Ilmu Hukum pascasarjana ini.

Meski demikian, ia membenarkan proyek itu merupakan Coorporate Social Responsibility (CSR) PTPN IV. Pintu masuk USI mendapatkan bantuan itu yakni, dari salah seorang alumni yang saat ini memiliki jabatan di perusahaan plat merah itu.

“Ada aksesnya ke PTPN IV memang. Kebetulan kami per unit ini kan memiliki program setiap tahunnya, apakah itu untuk menambah ruangan, menambah dosen atau hal lainnya. Kemudian yayasan menyetujui penambahan ruang pascasarjana, dan proposal disampaikan ke PTPN IV. Disetujui,” terangnya.

Baca juga: Akademisi USI: Simalungun Butuh Pemimpin yang Kedepankan Etika

Ia menyebut pembangunan dimulai sekitar medio Desember 2022 dan kemudian terhenti pada awal tahun 2023. “Ya sekitar dua bulan lah,” ucapnya.

Sepengetahuan Muldri, rencana pekerjaan pembangunan gedung itu selama 4 tahun. Dana bantuan PTPN IV juga diberikan secara bertahap per tahunnya.

“Setiap tahunnya itu Rp500 juta. Dan yang sudah diberikan tahap pertama itu lah,” ujarnya.

Sementara itu, ketua panitia pembangunan, Ade Kurnia belum dapat ditemui. Salah seorang pegawai rektorat USI menyebut jika Wakil Rektor I itu tidak berada di kantornya.

Permintaan wawancara yang dilayangkan Mistar.id melalui pesan WhatsApp tidak direspon. (Gideon/hm22)

Related Articles

Latest Articles