15.6 C
New York
Friday, May 17, 2024

Janji Kampaye Radiapoh Sebelum Jadi Bupati Simalungun Dipertanyakan, Masyarakat Kecewa

Simalungun, MISTAR.ID

Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga mendapat kritik dari kalangan mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan. Salah satu yang menyampaikan kritik adalah Sapma-PP Simalungun. Organisasi sayap Pemuda Pancasila itu mengkritik sejumlah kebijakan yang tak sesuai janji di masa kampanye.

Salah satu janji Radiapoh Hasiholan Sinaga yang disorot adalah program bantuan usaha dengan nilai mencapai Rp50 juta yang dapat diperoleh mereka yang memiliki Kartu Sikerja.
Ketua Sapma -PP Simalungun Swandi Sihombing menyampaikan, kritikan yang mereka sampaikan tidak lepas dari kekecewaan masyarakat atas visi dan misi yang disampaikan sebelum menjadi bupati.

“Keresahan masyarakat sudah muncul, bukan hanya Sapma-PP Simalungun. Bahkan dari beberapa kecamatan dan nagori di Simalungun sudah ada kita terima aspirasi dari masyarakat,” ujar Swandi, Senin (4/9/23).

Baca juga:Radiapoh Janji Benahi Objek Wisata Air Panas Tinggi Raja

Swandi menyampaikan, ke-10 visi misi itu antara lain mulai dari Pemulihan Ekonomi; Pemulihan Kesehatan; Penerapan GCG (Good & Clean Government); Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan; Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Peningkatan Pertanian dan Pengembangan Sistem Agribisnis.

“Tak terasa masa jabatan Radiapoh akan berakhir 2024 nanti. Namun tak ada yang bernilai signifikan dan masih jauh dari yang diharapkan masyarakat untuk kemajuan Simalungun,” kata Swandi Sihombing.

Menurut Swandi, ini merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan yang dirasakan masyarakat Simalungun. Ia yakin bahwa apa yang dijanjikan Radiapoh Sinaga sangat mustahil untuk dikerjakan hingga masa jabatannya selesai.

Baca juga: Debat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun, Adu Program Hingga Janji Perbaiki Infrastruktur Jalan

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Simalungun Marulitua Tambunan menyampaikan, pihaknya sejauh ini sudah menyalurkan bantuan-bantuan pembinaan usaha berupa pemberian barang, mesin dan pelatihan.

“Ada program kita tahun 2022 sampai 2024 yaitu memberikan bantuan berupa mesin-mesin seperti pembuat bakso. Ini berlangsung sampai 2024. Ada juga pelatihan-pelatihan UMKM seperti desain produk dan lain-lain,” kata Marulitua.

Menyinggung soal bantuan modal senilai Rp 50 juta yang dimasukkan dalam program Kartu Sikerja tersebut, Marulitua Tambunan menyebut, bahwa pemberian bantuan tidak melulu soal uang. Kemudian, bantuan harus disalurkan dengan mematuhi regulasi.

“Kita bisa memberi mesin seperti mesin bakso, mesin doorsmeer dan lain-lain. Sudah kita salurkan ke-500 orang warga. Pemberian ini pun bisa disaksikan di Youtube Diskominfo,” ujarnya. (hamzah/hm17).

Related Articles

Latest Articles