Simalungun, MISTAR.ID
Pengerjaan ruas jalan dari arah Kota Pematang Siantar menuju Pematang Raya, Kabupaten Simalungun mulai dikerjakan.
Perbaikan ruas Jalan Pematang Siantar-Saribu Dolok itu saat ini di Simpang Panei, Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun dan mengganggu pengguna jalan karena dikerjakan pada siang hari.
Salah seorang sopir CV Sinar Tani, Maldi Saragih mengeluhkan pengerjaan perbaikan jalan yang dilaksanakan pada siang hari. Menurutnya, akan lebih baik jika dikerjakan pada malam hari.
Baca juga:Jalan Siantar-Saribu Dolok yang Rusak Parah Kini Masuk Tahap Perbaikan
“Pada intinya tetap berterima kasih kepada pemerintah karena sudah memperbaiki jalan ke Pematang Raya, tetapi kalau dikerjakan malam hari kan tidak terjadi macet seperti ini,” kata Maldi saat ditemui di lokasi macet, pada Sabtu (6/1/24).
“Sekarang lagi banyak penumpang, tapi inilah, terhambat di jalan. Ada-ada saja memang yang menjadi penghalang,” katanya lagi.
Senada, pengendara lainnya, Riki Sianipar juga berpendapat seperti Maldi. Ia mengaku, bahwa perbaikan jalan itu seharusnya dilakukan pada malam hari.
Baca juga:Jalan Provinsi Siantar-Saribudolok di Raya Usang Terancam Putus, Jadi Tempat Pungli
“Sudah 15 menit juga di sini tertahan, malam hari seharusnya mereka ini bekerja. Kalau siang ginikan banyak yang terganggu,” timpalnya.
Sementara itu, amatan mistar.id di lokasi, antrian panjang kendaraan roda 2 dan 4 memenuhi kedua jalur dari arah Kota Pematang Siantar maupun Pematang Raya. Kemacetan diperkirakan sampai 2 Km dari kedua arah. Untuk mengurai kemacetan, pekerja melakukan sistem buka tutup.
Sebelumnya diberitakan, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Ronny Reynaldo Situmorang mengatakan, terkait pengerjaan sejumlah proyek baik infrastruktur dan lainnya juga harus dilanjutkan sampai pengerjaan yang berlangsung saat ini selesai.
Termasuk perbaikan Jalan Provinsi jurusan Pematang Siantar-Saribu Dolok di Kecamatan Panombeian Panei sempat rusak parah. “Kalau terkait pekerjaan multiyears kontrak, setahu saya kontraknya sudah habis pada tanggal 2 Desember 2024 lalu,” ungkap Ronny.
“Seharusnya kalau belum ada perpanjangan kontrak, maka penanganan insfrastruktur jalan melalui pemutusan kontrak. Harusnya saat ini dalam kondisi berhenti,” ujar politisi dari Partai NasDem itu. (indra/hm16)
