Simalungun, Mistar.ID
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Simalungun dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Simalungun gagal membahas Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P -APBD) Tahun 2023, Senin (4/9/23), lantaran anggota DPRD yang tergabung dalam tim Badan Anggaran (Banggar) ada yang absen dan ada yang keluar dari rapat.
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Simalungun Marolop Silalahi secara tidak langsung membenarkannya. Ia mengatakan, minimnya anggota DPRD yang hadir membuat rapat tidak kuorum sehingga pembahasan dilanjutkan esok hari, Selasa (5/9/23).
“Jumlah anggota tidak kuorum, seharusnya ada 13 orang. Tadi yang hadir cuman 11 orang,” ujar Marolop Silalahi dikonfirmasi, Senin (4/9/23).
Baca juga: Soal Pos Penyertaan Modal di APBD, Ketua DPRD Siantar: Pansus atau Ranah Hukum
Diketahui, rapat sempat dibuka oleh Ketua DPRD Simalungun Timbul Jaya Sibarani. Melihat jumlah dewan sedikit yang hadir, ia pun sempat pindah ke ruangan rapat pimpinan (Rapim), lalu menunda pembahasan P-APBD.
Senada disampaikan oleh Wakil Ketua Banggar Samrin Girsang. ” Jumlah anggota tidak kuorum,” ujar Samrin Girsang ketika ditemui usai keluar dari ruangan Rapim DPRD Simalungun, Senin (4/9/23).
Informasi yang dihimpun, dalam rapat pembahasan P -APBD tahun 2023, ada empat anggota DPRD Kabupaten Simalungun walk out atau keluar. Keempatnya melakukan protes karena rapat tersebut dinilai tidak sesuai Tata Tertib (Tatib) yang ada.
Baca juga: DPRD Medan Gelar Rapat Paripurna Penyampaian LKPj Tahun Anggaran 2022
Salah satu poin yang diprotes adalah TPAD hanya menyajikan draft KUA PPAS pada soft copy yang seharusnya dicetak fisik.
Sementara Samrin Girsang mengatakan, mengenai protes itu, pimpinan rapat langsung menyanggupi.
“Sudah dicetak, terkait soal tatib itu. Kemarin kan rapat masih berlanjut pada pukul 16.00 WIB, masa diberhentikan. Soal ada yang walk out itu karena voting,” pungkasnya. (hamzah/hm17).
