16.6 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Nasib Gedung Juang Siantar Mengenaskan, Alat Kontrasepsi dan Alat Hisap Sabu Ditemukan Berserakan

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Sebuah Bangunan tua berarsitektur Eropa berdiri megah di Jalan Merdeka, atau tidak terlalu jauh dari Kantor Wali Kota Pematang Siantar. Banyak masyarakat luas Siantar dan Simalungun menyebutnya Gedung Juang, yang menjadi gedung bersejarah di Kota Pematang Siantar, Minggu (21/5/23).

Gedung Juang 1945 menyimpan cerita sejarah yang begitu kental dimasa Kolonial Belanda di Pematang Siantar. Bangunan yang berarsitektur Eropa itupun bernama Gedung Juang 1945 atau juga lebih dikenal dengan sebutan Gedung Nasional.

Kini, kemegahan di dalam bangunan yang menurut cerita penuh dengan kemewahan telah berganti dengan pemandangan kurang sedap. Di beberapa sudut ruang tercium bau pesing yang begitu menyengat, atap atau langit-langit bangunan juga terlihat banyak yang rusak dan tak terurus.

Baca juga: Begini Kronologis Siswa Dianiaya Guru Penjas di Pematang Siantar

Gedung yang juga pernah menjadi markas pejuang saat merebut kemerdekaan ini, kini rusak parah. Sebab pemeliharaan Gedung Juang 45 jarang dilakukan, saat ini gedung tersebut pun dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Mirisnya kini di dalam gedung ditemukan berserakan alat untuk menghisap sabu-sabu (Bong.red). Selain itu juga, ditemukan alat kontrasepsi (Kondom.red) bekas pakai. Dengan ditemukannya hal seperti itu, menandakan gedung juang tidak terawat hingga kondisinya saat ini sangat kumuh.

alat hisap sabu berserakan
alat hisap sabu berserakan di dalam gedung juang siantar. (f:Hamzah/Mistar)

Dari beberapa warga yang ditemui tak jauh dari lokasi Gedung Juang tersebut. Mereka berharap gedung tersebut dapat diperbaiki lagi seingga bermanfaat untuk khalayak ramai.

Baca juga: Serah Terima LHP BPK Atas Laporan Keuangan Pemko Siantar Tertunda

“Kalau bisa diperbaiki lagi lah, kan nanti setelah diperbaiki bisa dijadikan lokasi Cafe atau hal yang lainnya. Sepert di Medan, Kantor Pos dijadikan cafe sehingga nantinya ada penghasilan dari situ,” ujar salah seorang warga bernama Julham menanggapi kondisi Gedung Juang saat ini, Minggu (21/5/23).

Dari beberapa orang yang ditemui, banyak diantaranya meminta pihak pemerintah agar memperhatikan Gedung Juang saat ini yang kondisinya kumuh dan megeluarkan bau tidak sedap.

Jika ditelisik, dilansir dari penelitian Pusat Studi Sosial Budaya dan Sejarah LPPM Universitas Simalungun Tahun 2009, pada masa kolonialisme Belanda menguasai Kota Pematang Siantar dan Simalungun. Gedung yang kini tampak tak terawat itu menjadi tempat beristirahat orang-orang Eropa atau pejabat-pejabat perkebunan dimasa kolonial Belanda di Pematang Siantar.

Baca juga: Walikota dr Susanti Hadiri Halal Bi Halal MUI Kota Pematang Siantar. Begini Pesannya

Oleh kalangan Belanda pada masa lampau, gedung juang tersebut dijadikan sebagai tempat bersantai, berlibur, makan-minum serta berdansa selepas bekerja dari kebun.

Saat ini sebagian besar bangunan sudah tampak rusak dan retak karena tidak adanya pemeliharaan. Dari prasasti yang ada di bagian pintu depan, gedung ini pernah direnovasi oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Simalungun pada tahun 1971 atau era Bupati Radjamin Purba, kala itu.

Secara fisik, konstruksi utama Gedung Juang 1945 menggunakan pondasi bangunan masif (padat) dengan susunan batu bata berlapis dengan beratapkan genteng. Renovasi terhadap bangunan itu melibatkan dekorator, Djaiman Saragih mewakili Budayawan serta pelaksananya OE Tambunan.

Baca juga: Warga Pematang Siantar Heran, Knalpot ‘Racing’ Marak dan Bebas di Dairi

Pada masa revolusi fisik tahun 1945-1949, gedung ini pernah dijadikan markas Divisi IV, Divisi Gajah, dan Divisi X. Gedung ini sempat dikelola oleh Manajemen Siantar Hotel sebagai bar, pub, dan restoran. Sedangkan sebagian lainnya dikelola oleh Dewan Harian Angkatan 45, Legiun Veteran Republik Indonesia.

Untuk mengenang peristiwa revolusi fisik tersebut, di depan Gedung Juang, persisnya di tepi Jalan Merdeka, dibangun sebuah tugu peringatan, pendirian tugu ini diprakarsai langsung Komandan Korem 022/Pantai Timur, Kolonel Inf L Silangit dan Tokoh Masyarakat Kota Pematangsiantar, Kurnia Ginting. (Hamzah/hm21).

Related Articles

Latest Articles