18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Kisah Mei Selamat Setelah Sempat Terseret Arus Banjir di Jalan Viyata Yudha

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Dahsyatnya banjir, Minggu (27/8/23) malam menyisakan cerita duka yang mendalam bagi seorang remaja bernama Mei Handayani yang selamat dari terjangan arus banjir yang cukup deras di Jalan Viyata Yudha, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematang Siantar.

Sayangnya, temannya Nisma Ramadhani (17), tidak dapat tertolong dan menghembuskan nafas sebelum mendapat penanganan medis. Keduanya merupakan siswi di SMA Negeri 6 Pematang Siantar kelas XI.

Remaja yang akrab disapa Mei itu bercerita kepada Humas SMA Negeri 6 Pematang Siantar, Suratno. Sebab, remaja yang dipanggil Mei itu tidak mau berbicara hanya diam dan terus menangis serta pandanganya kosong saat mistar.id berusaha untuk mewawancarainya.

Baca juga: Terseret Banjir di Jalan Viyata Yudha, Siswi SMAN 6 Pematang Siantar Tewas

Kepada Suratno, Mei mengaku masih terguncang jika mengingat kejadian yang memilukan itu. Dengan pelan-pelan, akhirnya Mei menceritakan kronologi hingga tewasnya temannya Nisma Ramadhani.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu sore. Saat itu, ibunya Mei sedang sakit. Sedangkan ibunya tersebut harus bekerja mencuci dan menggosok di rumah orang lain. Akhirnya, Mei pun menggantikan posisi pekerjaan sang ibu.

“Saya meminta tolong kepada almarhumah untuk mengantarkan ke rumah tempat ibu saya bekerja. Agar saya yang menggantikan pekerjaannya ibu,” ujar Mei pada Suratno, Senin (28/8/23).

Setelah satu setengah jam berlalu, lanjut Mei, mereka pun beranjak ingin pulang ke rumah. Kebetulan, rumah keduanya bertetangga.

Baca juga: Bocah Umur 11 Tahun Tewas Terseret Banjir di Tanjung Morawa

Padahal, saat itu curah hujan sangat deras membasahi Kota Pematang Siantar. Di Jalan Viyata Yudha, selain kondisi jalanan menjadi lebih licin, genangan air yang tinggi kadang berasal dari dalam parit juga bisa menjadi masalah dan membahayakan pengendara. Apalagi bila curah hujan sedang tinggi, kemungkinan besar jarak pandang selama berkendara akan terbatas.

Pada saat kejadian, Suratno menduga Mei dan almarhumah berusaha dan memaksakan diri melintasi arus banjir. Akhirnya, pada saat melintas, keduanya terbawa oleh arus air deras kemudian masuk ke dalam selokan.

“Kata Mei, mereka masuk dalam selokan atau parit yang arus airnya sangat deras. Sebenarnya, mereka tersangkut sebelumnya. Mereka berhadapan, dimana almarhum menghadap arus air yang deras, sedangkan Mei didepannya,” ujar Suratno.

Baca juga: Jembatan Penghubung Amblas, Mobil Avanza Sempat Terseret Banjir di Tanjung Morawa

Tapi saat itu arus air sangat deras dan kuat, sambung Suratno. Sehingga almarhum tidak kuat untuk bertahan lagi. Sedangkan Mei memegang sesuatu yang kemudian bisa terpental keluar ikut arus air yang keluar ke atas jalanan.

Beruntung bersama warga sekitarnya yang langsung sigap melihat almarhumah yang terperosok dan terbawa air masuk ke dalam selokan pun akhirnya ditemukan.

Amatan mistar.id di lokasi, sebelum korban dimakamkan, Mei dibawa Suratno melihat wajah almarhum sebelum dibawa ke tempat peristirahatan nya terakhir yaitu Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar,

“Yah, Mei kami kuatkan untuk melihat wajah almarhumah terakhir kali, meminta maaf. Dia terguncang, ini semua sudah takdir dari Tuhan. Tapi almarhumah merupakan pahlawan bagi Mei. Almarhumah benar-benar anak yang sangat baik, rela membantu temannya. Surga lah tempat nya nanti disana, dan keluarga kuat untuk menjalani ini semua,” pungkas Suratno. (yetty/hm17)

Related Articles

Latest Articles