27.2 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Harga Pangan Masih Menakutkan, Ini Saran Akademisi ke Pemko Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Akademisi dari Universitas Simalungun (USI) Kota Pematangsiantar, Dian Purba melihat tren harga pangan yang sampai saat ini mengalami kenaikan. Bahkan harga beras, yang merupakan makanan pokok masih menakutkan bagi sejumlah masyarakat.

“Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar harus membuka pasar penyeimbang,” kata Dosen Fakultas Ekonomi USI itu, Rabu (28/2/24).

Menurut Dian, tingginya harga beras di pasaran merupakan faktor gabungan dari produksi hingga tata kelola perdagangan.

Tingginya harga beras dan pangan lainnya, kata dia, tidak bisa dibiarkan, mengingat pertengahan Maret 2024 sudah memasuki bulan Ramadan.

Baca juga: Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Batu Bara Relatif Stabil Walau Ada Kenaikan

“Gelar operasi pasar dan pemantauan harga serta pasokan stok barang di pasaran,” ucapnya.

Pemko Pematangsiantar, kata Dian, harus mengoptimalkan pengawasan secara konsisten untuk upaya pengendalian harga. Dian juga menyinggung adanya oknum-oknum yang kerap memanfaatkan momentum dengan praktik penimbunan.

“Dan hemat kami, juga perlu dilakukan hal yang intens seperti manfaat memperketat pengawasan di pasaran. Harga melonjak harus diatasi dengan penambahan suplai,” sebutnya.

“Masyarakat yang berada pada strata ekonomi lemah dan yang berpenghasilan tidak menentu menjadi kelompok yang paling merasakan dampak kenaikan harga pangan. Karena itu, diperlukan kebijakan yang tepat untuk mengatasi inflasi pangan terutama saat puasa dan lebaran nanti,” katanya mengakhiri.

Sebelumnya, pengamat ekonomi Darwin Damanik berpendapat, berdasarkan data BPS dapat dihitung dampak kenaikan terhadap garis kemiskinan masyarakat.

“Beras yang saat ini sedang mahal harganya memiliki dampak terbesar dari komoditas makanan sebesar 19,36 persen terhadap garis kemiskinan masyarakat di perkotaan dan 23,73 persen di pedesaan,” sebutnya.

Baca juga: BI Dukung Kegiatan Keagamaan Ukhuwah Jurnalis Siantar-Simalungun

Darwin bilang, pemerintah harus bergerak cepat terhadap masalah kenaikan harga-harga bahan pokok ini, agar tidak berdampak terhadap naiknya tingkat kemiskinan di Siantar-Simalungun.

“Operasi Pasar Murah, impor barang dari luar daerah, dan juga pemenuhan stok sembako di pasar melalui jalur distribusi langsung agar dapat menormalkan kembali harga-harga. Apalagi sebentar lagi hari raya, jika pemerintah tidak cepat bergerak, pasti harga sembako akan lebih naik lagi,” katanya.

Menurutnya, dalam jangka panjang pemerintah perlu untuk menambah produksi barang-barang kebutuhan pokok agar tidak mengganggu permintaan masyarakat sehingga harga dapat dikendalikan. (jonatan/hm22)

Related Articles

Latest Articles