7.5 C
New York
Friday, April 19, 2024

Cerita Seorang Joki Kenapa Terus Gelar Balap Liar di Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Aksi balap liar yang marak terjadi di Kota Pematang Siantar selalu menjadi momok meresahkan dan menakutkan bagi masyarakat pengguna jalan. Aksi ini kerap memakan korban-korban yang tidak bersalah karena digelar tanpa pengamanan sesuai standar dan dilakukan di jalanan umum.

Salah seorang joki balap liar inisial RT (20) mengatakan aksi balap liar sering dilakukan mereka karena tidak adanya fasilitas dan wadah yang disediakan oleh pemerintah.

Tidak adanya fasilitas dan wadah, maka joki yang memang memiliki hobi balap harus menyalurkan hobinya dengan menggelar balap liar di jalanan umum Kota Siantar.

RT yang dikenal sebagai joki balap liar nomor satu di Siantar ini mengakui bahwa risiko balap liar memang sangat berbahaya. Namun risiko besar itu tidak menjadi halangan bagi RT karena hobinya ini sudah dilakoninya sejak duduk di bangku SMP.

Baca juga: Balap Liar Sering Terjadi di Siantar, AKP Relina: Kita Tiap Malam Lakukan Giat

“Ini memang hobi kita. Kita mau jika ada ajang resmi. Tapi, sampai saat ini tidak ada event itu. Ya kami harus tetap menyalurkan hobi kami,” ucap RT saat dijumpai mistar.id di salah satu cafe di Kota Siantar, Kamis (6/7/23) pagi.

RT mengatakan aksi balap liar tidak akan hilang jika tidak difasilitasi. Sebab, sampai dengan saat ini banyak bengkel yang memiliki jokinya masing-masing dalam aksi balap liar.

“Ini saja tiap bulannya paling sedikit kita main tiga kali. Kadang juga satu minggu sekali,” ucap RT.

Balap liar membutuhkan banyak biaya

Selain berbahaya, balap liar ternyata harus berkorban dana juga. Seperti yang dikatakan RT, bengkel mereka harus merogoh kocek sampai puluhan juta untuk perakitan mesin motor agar tampil maksimal saat balapan.

Baca juga: Cegah Aksi Premanisme dan Balap Liar, Personel Polsek Siantar Timur Gelar Patroli Malam

“Banyak hal yang harus dirakit dalam memaksimalkan kecepatan motor. Seperti penggantian piston, klep, as klep, karburator, hingga bore up mesin untuk meningkatkan cc mesin itu sendiri,” tuturnya.

Tidak hanya di bagian mesin, pihak bengkel juga harus memperhatikan ban dan lingkar motor agar maksimal dalam peningkatan kecepatan.

“Kalau mesin itu mau habis puluhan juta. Itu sudah spesifikasi yang tinggi. Untuk ban dan lingkar itu bisa sampai 3 juta,” ucap si joki.

Lokasi balap liar di Kota Siantar

Untuk lokasi balap liar di Kota Siantar ada di beberapa titik. Salah satunya adalah Jalan Merdeka Siantar, garis awal di depan Siantar Plaza dan berakhir di Simpang Wahidin. Kemudian di Jalan Medan Siantar, tepat di Depan SMA Negeri 5 Kota Siantar. Selanjutnya di Jalan Lintas Parapat, perbatasan Siantar dan Simalungun.

Baca juga: Aksi Balap Liar di Depan Balai Kota Siantar, Ini Tanggapan Kapolres dan OKP

Kemudian di Jalan Medan, tepatnya di depan Kantor Imigrasi Siantar (Dolok Ulu), Kemudian di Jalan Asahan Batu XI menuju Serapu dan Jalan Tol Sinaksak.

Untuk jarak dan kelas balap liar di Siantar hanya diisi oleh jenis motor bebek dan matik dengan cc berkisar di 150 sampai 200 cc. Jarak tempuhnya sepanjang 500 meter dengan taruhan Rp 1 juta hingga Rp 3 Juta.

Efek balap liar bagi si joki

Selain penyaluran bakat dan taruhan tinggi, aksi balap liar juga sebagai unjuk gengsi antar bengkel di Kota Siantar. Dikatakan RT, jika motor si bengkel bisa berhasil menang dalam balap liar, maka bengkel tersebut bisa menjadi ramai dan banyak konsumen.

Selain bengkel, nama pembalap juga bisa melambung tinggi dan semakin terkenal, baik di dunia otomotif ataupun di media sosial.

Baca juga: Antisipasi Aksi Balap Liar, Polsek Padang Hilir Gelar Patroli Subuh

“Selain uang, nama bengkel dan nama pembalap juga ikut naik jika menang di balapan liar, itu sangat berpengaruh” katanya.

Sementara itu, Ketua KONI Kota Pematang Siantar Jayadi Sagala memastikan pihaknya siap menjadi fasilitator agar para joki balap liar bisa memiliki wadah resmi.

Jayadi meminta para pembalap bisa mendaftarkan diri atau komunitas mereka ke organisasi Ikatan Motor Indonesia (IMI). Jayadi menambahkan IMI adalah organisasi yang aktif dalam penyelenggaraan balap motor.

Selain itu, KONI Siantar juga siap mendukung jika memang ada event balapan resmi yang akan digelar di Kota Siantar.

Baca juga: Begini Tanggapan Kasatlantas Simalungun Soal Jalan Tol Sinaksak Jadi Tempat Balap Liar

“Agar tertib, para pembalap liar ini harus membentuk sebuah klub. Kemudian mendaftarkan klub mereka ke IMI Sumut agar dapat pengarahan,” ucap Jayadi Sagala.

Senada dengan Ketua KONI Siantar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pematang Siantar, melalui Kepala Bidang Olahraga Yusuf Gultom mengatakan pihaknya mendukung penuh jika para pembalap liar bisa masuk dan memiliki wadah resmi dalam menyalurkan hobinya.

Dikatakannya, meskipun Kota Siantar belum pernah menyelenggarakan balapan motor, tetapi pihaknya mendukung setiap kegiatan olahraga.

“Namanya event olahraga pasti kita dukung. Tetapi tetap mempertimbangkan ketentuan yang berlaku,” ucap Yusuf Gultom.

Baca juga: Jalan Tol Sinaksak Jadi Lokasi Balap Liar!

Tanggapan IMI

Menanggapi rencana ini, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumatera Utara Harun Mustafa Nasution melalui Sekretarisnya Ahmad Syauki Anas mengatakan pihaknya sangat tidak setuju dengan aksi-aksi balap liar karena diselenggarakan secara ilegal dan tidak memenuhi standar balapan.

Dikatakannya, balap liar sendiri tidak memperhatikan keselamatan pembalap karena tidak memakai pakaian balap, helm, bahkan melakukan aksi berbahaya dengan tidur diatas motor.

“Hal itu sangat berbahaya bagi si pembalap, maupun pengguna jalan lainnya. Tentunya kita tidak setuju dengan aksi balap liar ini,” ucap Ahmad Syauki Anas.

Sebagai organisasi Ikatan Motor Indonesia, kata Ahmad, pihaknya telah banyak menggelar event balap motor di beberapa daerah di Sumut. Hal ini secara signifikan mengurangi aksi-aksi balap liar. IMI Sumut juga siap menampung klub-klub atau bengkel yang saat ini menggeluti aksi balap liar.

“Namun harus melengkapi administrasi yang diperlukan,” tambahnya.

Baca juga: 4 Sepeda Motor Terlibat Balap Liar Diamankan Polres Siantar

Untuk fasilitas dan wadah bagi para pembalap, hal itu tergantung dari Pemda itu sendiri Sebab, untuk bisa menggelar event balap liar membutuhkan dana besar dan lokasi yang tepat.

“Tentunya harus persetujuan Pemda itu sendiri. Untuk membuat event, IMI Sumut hanya sebagai regulator. Jadi kita siap mendukung dari segi timing sistem, kejurian dan lain-lain,” ucapnya. (Roland/hm20)

Related Articles

Latest Articles