14.2 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Begini Langkah Pemko Siantar untuk Turunkan Angka Stunting

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Wali Kota Pematang Siantar, Susanti Dewayani mengatakan, stunting perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak. Penuntasan itu sasarannya langsung menyentuh masyarakat.

“Koordinasi, kolaborasi dan sinergi program tentunya mutlak dilakukan, baik di internal maupun di eksternal Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar. Berbagai intervensi spesifik dan sensivitas harus dikembangkan dan melibatkan semua stakeholder untuk sama-sama bekerja dan bekerja sama, memberikan kontribusi program yang nyata, tepat arah dan sasaran, serta langsung menyentuh kepada masyarakat,” ujarnya, Senin (15/1/24).

Susanti mengatakan, pihaknya terus berupaya menuntaskan kasus stunting, gizi buruk, gizi kurang, dan ibu hamil kurang energi kalori, yang menjadi salah satu program nasional di Kota Sapangambei Manoktok Hitei. Program pemangku kepentingan terkait dapat menurunkan angka stunting dengan target capaian tahun 2024 sebesar 8,96 persen.

Hingga saat ini berjalan, kata dia, jumlah kasus stunting di Kota Pematang Siantar sebanyak 216 balita dari 10.622 anak yang diukur. Angka itu masih menunggu hasil Survei Kesehatan Indonesia.

Baca Juga : Soal Stunting, Ini Pesan Wali Kota Pematang Siantar Susanti

Dokter anak itu menyebut, Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar bergerak mendorong peningkatan kepedulian masyarakat atas pentingnya memelihara kesehatan diri dan keluarga. Serta mampu mencari pengobatan jika sakit ataupun mendapat masalah pada kesehatannya.

“Kita bersyukur Kota Pematang Siantar telah mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) atau sistem penjamin kesehatan. Dimana saat ini masyarakat yang menjadi peserta aktif jaminan kesehatan nasional yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah mencapai 269.767 jiwa atau sebesar 98,31 persen,” sebut Susanti seraya berharap masyarakat tidak lagi memiliki kendala dalam akses dan pembiayaan terhadap pelayanan kesehatan.

Susanti mengatakan, pelayanan yang berkualitas tentu didambakan setiap masyarakat. Tak hanya di level fasilitas kesehatan tingkat pertama, tetapi juga baik sampai pada level fasilitas kesehatan rujukan.

“Keberadaan 10 rumah sakit di Kota Pematang Siantar adalah aset yang wajib dikembangkan, terutama RSUD dr Djasamen Saragih. Pengembangan RSUD dr Djasamen Saragih harus seiring sejalan dengan puskesmas sebagai UPTD. Keberadaan keduanya dapat mendukung peningkatan derajat kesehatan,” tukasnya.

Related Articles

Latest Articles