12.8 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Akademisi Dorong Pemerintah Buat Gebrakan Terhadap Terminal Tanjung Pinggir

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada bulan Februari 2023 lalu, aktivitas di Terminal Tanjung Pinggir masih sepi.

Bahkan keberadaan terminal tipe A itu dinilai tidak memiliki dampak signifikan bagi perekonomian masyarakat sekitar.

Akademisi dari Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun (USI), Elidawati Purba berpandangan, kurangnya minat pengemudi angkutan dan masyarakat disebabkan tidak adanya daya tarik di terminal tersebut.

Baca juga: Di Bawah Kendali Kemenhub, Dishub Siantar Tak Berhak Campuri Operasional Terminal Tanjung Pinggir

Ia pun mendorong pemerintah dan pihak terkait melakukan gebrakan terhadap keberadaan terminal itu. “(Kementerian) Perhubungan juga harus tegas. Jika angkutan harus masuk ke dalam, ya diarahkan,” ucap Elidawati kepada mistar.id, Kamis (3/8/23).

Jika Terminal Tanjung Pinggir berfungsi sebagaimana mestinya, menurut Elidawati, otomatis perkembangan ekonomi akan meningkat bagi masyarakat terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). “Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga ada dari situ,” katanya.

Selain itu, kolaborasi dan kerja keras pihak-pihak terkait juga diharapkan untuk memaksimalkan operasional Terminal Tanjung Pinggir. “Jika tidak ada kerja keras dan konsisten, susah untuk Terminal Tanjung Pinggir itu seperti yang diharapkan,” ujarnya.

Selain menjadi tempat persinggahan dan transit penumpang angkutan, Terminal Tanjung Pinggir diharapkan bisa menjadi lokasi wisata. Seperti halnya di luar negeri.

“Pandangan saya, akan banyak nanti penginapan-penginapan di sekitar lokasi terminal itu. Karena masyarakat yang sudah merasa nyaman, akan memilih menginap,” tuturnya.

Baca juga: Ini Alasan Sopir Angkot Siantar Ogah Ngetem di Terminal Tanjung Pinggir

Sebelumnya, Kasi Kasi Manajemen Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pematang Siantar, Tohom Lumban Gaol mengatakan, daerah Terminal Tanjung Pinggir masih ada yang harus diperbaiki.

Ia mencontohkan fasilitas penerangan jalan menuju terminal. Jika malam hari, sepanjang jalan menuju ke terminal gelap dan membuat masyarakat enggan melintasinya.

“Gimana mau ada penumpang yang mau turun dan melintas di situ kalau malam hari,” ungkapnya.

Tohom mengaku, hingga saat ini tidak ada kesepakatan bersama antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan Pemko Siantar terkait pengelolaan terminal itu.

“Rapat koordinasi (rakor) bagaimana pengelolaannya harus ada sebenarnya,” katanya, pada Selasa (1/8/23).

Baca juga: Ini Alasan Sopir Angkot Siantar Ogah Ngetem di Terminal Tanjung Pinggir

Hal tersebut membuat Pemko Siantar tidak mengetahui bagaimana progres Terminal Tanjung Pinggir. “Jadi gak ada pula dasar kita memantau ke sana. Kalau kita diundang, bagaimana terkait pengelolaan nya itu ya kita datanglah,” ujarnya.

Pemko Pematang Siantar, lanjut Tohom pada dasarnya mendukung keberadaan terminal yang berada di Kelurahan Tanjung Tongah, Kecamatan Siantar Martoba itu.

“Nanti kita masukkan (bus), eh kok pande-pandean (pintar-pintaran) kalian katanya nanti. Jadi pemerintah kota bersifat menunggunya,” sambungnya.

Kendati demikian, Dishub Kota Pematang Siantar juga tidak memiliki anggaran untuk pemanfaatan terminal tersebut. “Mudah-mudahan lah itu nanti bisa kita ajukan,” ucapnya.

Tohom menilai, masih ada yang perlu dibenahi untuk mendukung operasional terminal itu, contohnya infrastruktur penerangan jalan.

Baca juga: Wali Kota Siantar Gunting Pita Penempatan Angkutan di Terminal Tanjung Pinggir

“Gimana mau ada penumpang yang mau turun dan melintas di situ kalau malam hari,” pungkasnya.

Pemko Pematang Siantar hingga saat ini masih menunggu koordinasi dengan Kemenhub. “Kementerian yang punya barang itu, gak bisa kita campuri,” ujarnya mengakhiri. (gideon/hm16)

 

 

 

 

Related Articles

Latest Articles