12.8 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Dampak Perang Israel-Iran, Pengusaha Sawit di Indonesia Semakin Khawatir

Jakarta, MISTAR.ID

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) khawatir perang Israel dengan Iran akan mempersulit harga sawit. Untuk itu, Gapki mendesak pemerintah untuk bergerak mengatasi dampak tersebut.

Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengakui saat ini kondisi pengusaha sawit sedang tidak baik-baik saja dan banyak masalah tak kunjung selesai di tengah perang yang berkecamuk.

Ia mengakui perang Rusia-Ukraina sangat mempersulit pengusaha sawit, apalagi kini dengan perang Israel-Iran yang membuat Timur Tengah diderai konflik.

“Ditambah lagi konflik Israel dengan Iran. Ini juga pasti akan mempengaruhi ekonomi global. Ini mestinya kebijakan-kebijakan (Pemerintah Indonesia) melihat ke situ, supaya minyak sawit kita masih kompetitif di pasar internasional,” ujarnya pada Selasa (30/4/24).

Baca juga: Harga Sawit di Tanah Jawa Merosot Tajam Jelang Lebaran 1445 Hijriah

Menurut Eddy, perekonomian negara konsumen minyak sawit Indonesia masih lambat. Contohnya ekonomi China sebagai konsumen terbesar sawit Indonesia.

Gapki melaporkan kinerja mereka dalam memproduksi crude palm oil (CPO) pada Februari 2024 turun 8,25 persen. Produksi CPO di dalam negeri pada Januari 2024 turut merosot dari 4.232 ribu ton menjadi 3.883 ribu ton.

Penurunan produksi itu, kata Eddy, salah satu penyebabnya adalah lebih sedikitnya hari kerja pada Februari dibandingkan bulan-bulan lain.

Sementara itu, nilai ekspor sawit dan turunannya hanya mencapai US$1.808 juta. Capaian ini merosot dari bulan sebelumnya yang mencapai US$2.304 juta. (mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles