20.2 C
New York
Friday, May 10, 2024

Selamat Hari Guru

Sebab, mereka harus memahami materi kurikulum dari awal. Seperti yang sudah kita ketahui, inti dari Kurikulum Merdeka adalah memberikan peran lebih aktif kepada siswa. Mereka bukan hanya menjadi objek belaka.

Siswa diberikan kebebasan untuk belajar, dan guru harus mampu memahami tingkat kemampuan masing-masing siswa. Setiap siswa memiliki kemampuan dan gaya belajar yang berbeda. Di sinilah kompetensi guru diuji. Apakah guru dapat mengajar siswa dengan berbagai tingkat kemampuan menggunakan metode dan pendekatan yang berbeda?

Konsep pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka menekankan bahwa guru harus mampu mengajar dengan memahami beragam tingkat kemampuan siswa. Sejauh mana kemampuan guru Indonesia dalam mengimplementasikan hal ini?

Berdasarkan data, pada uji kompetensi guru terakhir yang dilakukan pada tahun 2015, nilai rata-rata guru Indonesia adalah 53,02 dari standar pemerintah yang seharusnya 55. Sayangnya, informasi terkini tentang tes Uji Kompetensi Guru (UKG) nasional setelah tahun 2015 tidak tersedia.

Baca juga: Wali Kota Medan Umumkan Gaji Guru Honor Naik 60 Persen Tahun 2024

Dari poin ini, kita ketahui jika masih minimnya perhatian pemerintah terhadap kompetensi guru, terutama dalam konteks perubahan kurikulum. Padahal, guru merupakan lentera utama bagi para siswa.

Tanpa perubahan yang signifikan dalam kompetensi guru, segala upaya perubahan kurikulum akan menjadi sia-sia. Oleh karena itu, perubahan kurikulum harus disertai dengan perubahan pola pikir dan keterampilan guru.

Meskipun secara teoritis, Kurikulum Merdeka Belajar tampaknya sederhana, namun dari perspektif guru, hal ini tidak sesederhana yang diharapkan. Guru sekarang tidak hanya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tetapi juga harus merancang modul, proyek pembelajaran, mengelola pelaksanaan proyek, dan tugas-tugas lainnya.

Sistem penilaian juga menjadi lebih kompleks dengan adanya rapor reguler dan rapor proyek. Banyak guru yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk fokus pada administrasi perangkat mengajar daripada fokus pada pengajaran kepada siswa. Lantas, dimana kemerdekaan guru yang disebutkan pada poin pertama di atas?

Aspek krusial kedua yang sering terlupakan oleh pemerintah adalah pola rekrutmen guru. Dimana, pemerintah seharusnya menjamin guru-guru memiliki growth mindset untuk terus berkembang. Dari catatan yang diperoleh, tidak sedikit guru yang tidak menunjukkan minat membaca. Sebagai lentera siswa, guru seharusnya menjadi contoh literasi di sekolah.

Related Articles

Latest Articles