13.9 C
New York
Friday, April 12, 2024

Proyek Jaringan Pipa Air di Dairi Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Potensi Timbulkan Bencana

Dairi, MISTAR.ID

Proyek menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 yang diperuntukkan untuk pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku di Sidikalang dan Siempat Nempu Hulu di Kabupaten Dairi, diduga kuat tidak sesuai spesifikasi. Hal itu turut berpotensi menimbulkan bencana alam.

Munculnya dugaan itu karena konstruksi tungku dari beton untuk penyangga pipa jaringan transmisi dibangun di tengah-tengah aliran sungai, tepatnya di sepanjang sungai yang melintasi Kecamatan Parbuluan.

Kepada mistar.id, sejumlah warga Kecamatan Parbuluan yang meminta namanya dirahasiakan menyebutkan, pekerjaan proyek diduga tidak sesuai spesifikasi dan terkesan asal dikerjakan.

Baca juga: Proyek Tiga Ruas Jalan di Dairi Rusak, Warga Berharap Diselidiki APH

Warga pun sangat khawatir proyek itu dapat memicu terjadinya bencana alam. Menurut warga, proyek itu menyebabkan sungai menjadi dangkal. Kemudian, saat aliran sungai bertambah khususnya saat hujan, maka bangunan tungku penyangga dan pipa  itu berpotensi menahan sejumlah material yang dibawa air.

“Apalagi di musim hujan, debit air sungai dipastikan  tinggi, maka material seperti kayu, batu, pasir, batu tentu banyak  tertahan pada bangunan beton penyangga dan pipa transmisi. Sehingga itu membuat air sungai meluap kemana-mana,” kata sejumlah warga sekitar mengeluh sembari mengaku heran terhadap pola perencanaan proyek tersebut.

Dijelaskan warga, lokasi pembangunan jaringan pipa itu merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan  Daerah Tangkapan Air (DTA) dari seluruh kawasan hutan dan pegunungan sekitarnya dan ari dari lahan pertanian, kemudian mengalir ke Danau Toba.

Baca juga: Proyek Dinas BMBK Sumut di Dairi Diduga Dikerjakan Tanpa Pengawasan

“Rasa khawatir (ada). Suatu saat nanti DAS dan DTA tersebut dapat memicu bencana alam dan dampaknya bisa merusak lingkungan sekitarnya, bahkan menelan korban akibat terjadi pendangkalan atas sejumlah material dari waktu ke waktu yang  nyangkut  pada bangunan tungku penyangga pipa yang  persis di tengah aliran  sungai” ujar warga lagi.

Pantauan mistar.id di lapangan, pada papan proyek di titik bangunan intake di Dusun Parluasan Desa Parbuluan IV, Kecamatan Parbuluan, tertera bahwa proyek tersebut merupakan pekerjaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dirjen  Sumber Daya Air  Balai Sungai Sumatera  II Medan.

Kemudian tertera SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera II dengan kontrak unit prince  sumber dana APBN 2023. Proyek dikerjakan PT Somba Hasbo dengan nomor kontrak HK.02.03/ATAB-I/2023/02 , dan masa pekerjaan 238 hari kalender.

Sejauh ini pihak Balai Sungai Sumatera  II Medan belum dapat dikonfirmasi perihal keluhan warga tersebut. Sementara Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (Perumda)Tirta Nciho Sidikalang, Kabupaten Dairi, Wahlin Munte menyebutkan banyak pihaknya hanya penerima manfaat, tidak terkait soal pelaksanaan proyek. (manru/hm17)

Related Articles

Latest Articles