13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Beragam Respons Pedagang saat Jokowi Kunjungi Pasar Buah Berastagi

Karo, MISTAR.ID

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri berkunjung ke Pasar Buah Berastagi di Kabupaten Karo, pada Sabtu (13/4/24).

Dirangkum dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi mengunjungi keramaian pasar untuk memilih sendiri buah yang bakal dibelinya. Jokowi memilih buah-buahan lokal, antara lain jeruk sebanyak 5 kilogram, manga 2 kilogram, salak 2 kilogram dan kentang merah 2 kilogram.

Salah seorang pedagang jeruk, Marlina Kataren menuturkan, senang dengan kehadiran eks Gubernur DKI Jakarta itu. Menurut Marlina, pembelian dari Kepala Negara bukan hanya transaksi ekonomi, melainkan juga simbol asa supaya dagangan para pedagang buah di pasar tersebut makin laris.

Baca juga:Disambut Usai Salat Jumat, Jokowi Bagi-bagi Kaos ke Masyarakat

“Ibarat mimpi ini, semoga dengan datangnya pak Jokowi, jualan kami makin laris,” ucap Marlina.

Pedagang jeruk lainnya, Lilis Sembiring mengisahkan, perjumpaan dengan Jokowi merupakan hal yang emosional. “Saya sempat melihat pak Jokowi, air matanya langsung mau keluar. Saya gembira sekali pak Jokowi boleh hadir di sini,” tuturnya.

Pasar Buah Berastagi adalah pasar yang bersejarah dan sebagai central kehidupan ekonomi para petani setempat. Luas mencapai 1 hektar, Pasar Buah Berastagi tak hanya lokasi transaksi jual beli, namun juga simbol dari kekayaan budaya dan agraris Tanah Karo.

Baca juga:Presiden Jokowi Salat Jumat di Mesjid Agung Medan

Di pasar itu sejumlah hasil bumi seperti kentang merah, jeruk, mangga dan salak bukan hanya dijual, namun juga mewakili kehidupan para petani yang sudah memelihara tanah ini dari generasi ke generasi.

Kedatangan Jokowi tidak hanya meninggalkan kesan emosional yang mendalam bagi para pedagang. Namun juga mengirimkan pesan kuat perihal pentingnya mendukung sektor pertanian lokal.

Sebanyak 70 persen masyarakat Kabupaten Karo bekerja pada sektor pertanian, sehingga pasar itu tidak hanya menjadi tempat perdagangan, namun juga simbol kekuatan dan ketahanan kelompok lokal. (kcm/hm16)

Related Articles

Latest Articles