BPBD Simalungun Kaji Perbaikan Saluran Irigasi Jebol di Hutabayu Raja


Sejumlah petani bergotong royong di saluran irigasi jebol di Kecamatan Hutabayu Raja pada Februari 2025. (f:ist/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Saluran irigasi di Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, jebol akibat banjir di wilayah pada bulan Februari 2025 lalu.
Kondisi itu mengancam pasokan air ke 500 Hektare sawah milik warga di Kelurahan Hutabayu, Nagori Silakkidir, dan Nagori Raja Maligas.
Untuk perbaikannya, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun, Manaor Silalahi, mengatakan pihaknya saat ini tengah mengkaji langkah-langkah yang diperlukan.
"Sedang kita kaji," ujarnya singkat saat dihubungi Mistar, Senin (7/4/2025).
Kerusakan ini berdampak signifikan terhadap sektor pertanian, terlebih karena terjadi di tengah musim semai.
Para petani setempat bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Hutabayu Raja telah bergotong royong melakukan perbaikan darurat dengan membangun tanggul sementara menggunakan karung berisi tanah.
Menurut Camat Hutabayu Raja, Ferry Risdonni Sinaga, saat ini sekitar 500 petani bergantung pada air hujan untuk pasokan air.
"Semoga segera diperbaiki. Sekarang memang masih bisa dipala-palain karena masih datang hujan. Kondisi sekarang masih sama, belum ada (perbaikan)," ujarnya.
Salah satu petani di Nagori Silakkidir, marga Purba, mengaku pasrah dengan kondisi ini. Menurutnya, sawahnya yang sudah ditanami padi sejak awal tahun mulai menunjukkan tanda-tanda kekurangan air.
"Kalau irigasi tidak segera diperbaiki, bisa habis semua. Sekarang bergantung pada air hujan, tapi kalau cuaca berubah, kami tidak tahu harus bagaimana," kata Purba di penghujung Maret 2025 lalu. (indra/hm27)