Wednesday, March 12, 2025
home_banner_first
SIANTAR

Heboh Kecurangan MinyaKita Kemasan 1 Liter, Pedagang Siantar Curhat

journalist-avatar-top
Selasa, 11 Maret 2025 19.58
heboh_kecurangan_minyakita_kemasan_1_liter_pedagang_siantar_curhat

MinyaKita seharga Rp17.500 dibeli dari salah satu grosir di Kota Pematangsiantar. (f:jonatan/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Minyak goreng bersubsidi, MinyaKita, viral pasca ditemukannya kecurangan pada kemasan 1 liter yang berisi 750 mililiter baru-baru ini.

Padahal minyak yang seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat itu justru dimanfaatkan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab.

Seorang pedagang, Ardi, 28 tahun, warga Kota Pematangsiantar mengaku merasa heran dengan peristiwa yang cukup menghebohkan tersebut.

Ia mengaku miris, terhadap kesan bahwa pemerintah lagi-lagi kecolongan dalam hal pengawasan. Hal itu terbukti dari sederet informasi yang terjadi di tanah air.

"Mulai dari persoalan gas elpiji 3 kilogram, pertamina dengan pertamax-nya, minyakita dan masih banyak lagi. Lagi-lagi masyarakat yang kena imbasnya. Untungnya ya di mereka-mereka yang di atas itulah," tuturnya, Selasa (11/3/2025).

"Coba masyarakat beli minyakita, harga eceran tertinggi (HET) tertulis Rp15.700. Sampai ke tangan masyarakat berapa? Ujung-ujungnya seperti biasa, minta maaf paling. Kalaupun diproses hukum, hukuman oknum-oknum itu ya kita bisa sama-sama lihat," ujarnya lebih lanjut.

Vicky, salah seorang pedagang di Pasar Dwikora Pematangsiantar tak menampik pembeli minyakita sedikit menurun imbas munculnya temuan minyak goreng subsidi pemerintah tersebut tidak sesuai takaran.

Ia menyebut, tidak sedikit konsumen yang beralih ke minyak goreng merek lain.

"Walau lebih mahal sedikit, pembeli beralih pilihan. Apalagi ibu-ibu, mereka pada takut isi tak sesuai kemasan seperti yang di televisi dan berita-berita," tutur Vicky saat ditemui di lapak dagangannya.

"Cuma ada juga pelanggan setia yang masih beli minyakita. Tapi sebelum membeli jadi muncul kecurigaan, ditimbang-timbang sebelum membayar," tuturnya lebih lanjut sembari tersenyum.

Sebagai pedagang, Vicky bilang, ia juga mengandalkan minyakita di dapur rumahnya. Ia merasa sedikit kecewa dengan temuan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yang berdampak pada masyarakat menengah ke bawah.

"Kita semua berharap dan menanti ketegasan aparat penegak hukum (APH) di negeri ini. Makanpun sekarang sudah susah, janganlah lagi disusahin sama oknum-oknum yang mencoba mengambil keuntungan besar dari masyarakat kecil ini," katanya mengakhiri.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Pematangsiantar, Herbert Aruan mengatakan pihaknya sore ini baru selesai menggelar agenda rapat untuk melaksanakan inspeksi mendadak (sidak).

"Segera, itu pasti. Kita juga berharap bantuan dari masyarakat bila ada menemukan kecurangan isi pada kemasan minyakita 1 liter segera melaporkan pada kami," ujarnya.

Terpisah, Kanit Ekonomi Satreskrim Polres Pematangsiantar Iptu Chandra Ritonga enggan berkomentar banyak. Namun, ia memastikan pihaknya akan turun mengecek dan berkoordinasi dengan Pemko Pematangsiantar.

"Ada juga distributor minyakita di wilayah Pematangsiantar ini," kata Chandra singkat saat dihubungi. (jonatan/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES