Pencairan Gletser Global Meningkat, Permukaan Laut Terancam Naik 32 Cm


Ilustrasi gletser. (f:afp/walter diaz/mistar)
London, MISTAR.ID
Pencairan gletser di seluruh dunia dilaporkan terjadi lebih cepat dari yang pernah tercatat sebelumnya. Perubahan iklim menjadi penyebab utama dari fenomena ini.
Jika pencairan berlangsung dalam waktu cepat, kondisi ini dapat meningkatkan permukaan air laut global hingga 32 sentimeter (cm). Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature pada Rabu (19/2/2025).
Melansir BBC, seluruh gletser di dunia telah kehilangan sekitar 5 persen volumenya sejak pergantian abad. Seiring berjalannya waktu, laju pencairan semakin meningkat. Selama satu dekade terakhir, pencairan gletser terjadi sepertiga lebih cepat dibandingkan periode 2000-2011.
Studi ini menggabungkan lebih dari 230 perhitungan gletser dari 35 tim peneliti di seluruh dunia. Perhitungan dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari pengukuran lapangan hingga penggunaan data satelit.
Pengukuran langsung pada gletser memberikan hasil yang lebih rinci, tetapi hanya dapat dilakukan pada sebagian kecil dari total 200 ribu gletser yang ada.
Baca Juga: Apple Hentikan Penjualan 3 Seri iPhone
Sepanjang tahun 2000-2023, gletser di luar lapisan es utama Greenland dan Antartika kehilangan rata-rata 270 miliar ton es per tahun. Penulis utama studi dari World Glacier Monitoring Service, Michael Zemp, menjelaskan dampak pencairan ini dengan sebuah analogi.
"270 miliar ton es yang hilang dalam satu tahun setara dengan konsumsi air seluruh populasi global dalam 30 tahun, dengan asumsi 3 liter per orang per hari," ujar Zemp.
Gletser merupakan salah satu indikator utama perubahan iklim. Dalam iklim yang stabil, ukuran gletser tidak akan berubah. Namun, dalam dua dekade terakhir, gletser terus mengalami penyusutan akibat meningkatnya suhu udara yang dipicu oleh aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil.
Gletser memerlukan waktu untuk sepenuhnya merespons perubahan iklim. Bergantung pada ukurannya, respons ini bisa memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade.
Artinya, gletser akan terus mencair di tahun-tahun mendatang, yang berpotensi menambah ancaman terhadap kenaikan permukaan laut global. (cnn/hm25)