Matahari Ternyata Akan Mati


Matahari. (f: ist/mistar)
Washington, MISTAR.ID
Fisikawan Frederick Bruhweiler mengatakan jika matahari akan mengalami kematian sekitar 5 miliar tahun lagi.
Seperti semua bintang, Matahari akan melewati berbagai tahap evolusi sebelum akhirnya mati.
Setelah mati, Matahari pada akhirnya akan berubah menjadi bintang katai putih, yaitu bintang mati yang telah menghabiskan seluruh bahan bakar nuklirnya.
“Matahari akan mengakhiri hidup sebagai katai putih, yang perlahan mendingin dan memudar seiring waktu. Ini adalah tahap akhir bagi bintang bermassa rendah seperti Matahari,” ucap Frederick, dikutip dari Live Science, Senin (24/2/25).
Meskipun saat ini Matahari berukuran sekitar satu juta kali lebih besar dari Bumi, nantinya, sebagai katai putih, ukurannya akan menyusut hingga setara dengan Bumi.
Sebelum mencapai tahap katai putih, Matahari akan mengalami fase raksasa merah dalam waktu sekitar 5 miliar tahun ke depan. Pada fase ini, produksi energinya meningkat drastis, menyebabkan ukurannya mengembang lebih dari 200 kali lipat.
“Bintang kita akan tumbuh lebih besar dari yang bisa kita bayangkan, begitu besar hingga menelan planet-planet bagian dalam, termasuk Bumi,” ujar Frederick. (live science/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Besok, Pemeriksaan Kelayakan Kapal Penyeberangan di Simalungun