Thursday, February 13, 2025
logo-mistar
Union
SAINS & TEKNOLOGI

Februari hanya 28 Hari? Ritual Menghormati Orang Mati? Simak kisahnya

journalist-avatar-top
By
Thursday, February 13, 2025 10:10
55
februari_hanya_28_hari_ritual_menghormati_orang_mati_simak_kisahnya

Kalender bulan Februari 2025. (f:ferry/mistar)

Indocafe

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Bulan Februari yang hanya memiliki 28 hari, dan akan bertambah 1 hari, hingga menjadi 29 hari pada tahun kabisat.

Kalender Masehi yang juga disebut Kalender Gregorian, dalam satu tahun terdapat 365 hari. Kecuali pada tahun Kabisat, bertambah menjadi 366 hari.

Dilansir dari Britannica, setiap bulan dalam kalender Gregorian modern terdiri dari sedikitnya 28 hari. Jumlah itu akan menjadi 30 jika bukan karena Februari.

Jadi mengapa kalender yang paling banyak digunakan di dunia begitu tidak konsisten dalam hal panjang bulannya? Dan mengapa Februari memiliki jumlah hari paling sedikit? Salahkan saja pada takhayul Romawi.

Leluhur tertua kalender Gregorian, kalender Romawi pertama, memiliki perbedaan mencolok dalam struktur dari varian-variannya selanjutnya, kalender tersebut terdiri dari 10 bulan, bukan 12.

Untuk sepenuhnya menyelaraskan kalender dengan tahun lunar, raja Romawi Numa Pompilius menambahkan Januari dan Februari ke 10 bulan asli.

Kalender sebelumnya memiliki 6 bulan dengan 30 hari dan 4 bulan dengan 31 hari, dengan total 304 hari.

Namun, Numa ingin menghindari angka genap dalam kalendernya, karena takhayul Romawi pada saat itu menyatakan bahwa angka genap membawa sial.

Dia mengurangi satu hari dari masing-masing bulan yang berdurasi 30 hari sehingga menjadi 29.

Tahun lunar terdiri dari 355 hari (tepatnya 354.367, tetapi menyebutnya 354 akan membuat seluruh tahun menjadi sial!), yang berarti bahwa sekarang dia memiliki 56 hari tersisa untuk digunakan.

Pada akhirnya, setidaknya 1 bulan dari 12 bulan harus berisi jumlah hari yang genap.

Hal ini dikarenakan fakta matematika sederhana: jumlah dari setiap angka ganjil yang berjumlah genap (12 bulan) akan selalu sama dengan angka genap—dan ia ingin totalnya menjadi ganjil.

Jadi Numa memilih Februari, bulan yang akan menjadi tuan rumah bagi ritual Romawi untuk menghormati orang mati, sebagai bulan sial yang terdiri dari 28 hari.

Meskipun terjadi perubahan pada kalender yang diubah setelah penambahan Numa, panjang bulan Februari yang berjumlah 28 hari tetap dipertahankan.

Adapun penambahan Numa meliputi perubahan yang mencakup pemendekan Februari pada interval tertentu, penambahan bulan kabisat, dan akhirnya hari kabisat modern. (*/hm27)

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu

RELATED ARTICLES