Ada Insiden Mencekam di Pusat Riset Antartika


Antartika. (f: ist/mistar)
Antartika, MISTAR.ID
Sebuah insiden mengerikan terjadi di Pusat Riset Sanae IV milik Afrika Selatan di Antartika. Seorang ilmuwan dilaporkan menyerang anggota tim lain. Bahkan, mengancam akan membunuh mereka.
Kejadian ini terungkap melalui email yang dikirim oleh salah satu anggota tim, yang mengaku ketakutan dan meminta pertolongan. Menteri Lingkungan Afrika Selatan, Dion George, membenarkan insiden tersebut.
"Intervensi telah dilakukan. Pelaku yang menyerang pemimpin tim kini menyesali perbuatannya dan akan menjalani evaluasi psikologis," ujar George.
Insiden ini diduga dipicu oleh perselisihan terkait tugas yang diperintahkan oleh pemimpin tim. Diperparah dengan kondisi lingkungan yang ekstrem dan keterisolasian pangkalan. Tim yang terdiri dari sembilan orang ini dijadwalkan baru akan dievakuasi pada Desember mendatang.
Baca Juga: Ribuan Penguin Mati Misterius di Antartika
"Sayangnya, tindakannya semakin tidak terkendali. Ia menyerang salah satu anggota tim, yang merupakan pelanggaran serius terhadap keamanan dan norma kerja," demikian isi email laporan tersebut, dilansir dari detik, Kamis (20/3/2025).
"Saya sangat khawatir akan keselamatan diri sendiri. Saya berpikir, saya akan jadi korban berikutnya. Itu terus menghantui," tulis pelapor.
Saat ini, pemerintah sedang mempertimbangkan opsi untuk mengevakuasi tim lebih awal. "Unit kesehatan terus memantau kondisi mereka dan mencari solusi terbaik untuk keselamatan seluruh anggota tim," kata Kementerian Lingkungan.
Afrika Selatan telah mengoperasikan stasiun penelitian di Antartika sejak 1960, mengambil alih pangkalan Norwegia. Sanae IV sendiri terdiri dari tiga bangunan bertingkat dua yang digunakan untuk meneliti medan elektromagnetik bumi, geologi, dan keanekaragaman hayati.
Ini bukan pertama kalinya insiden kekerasan terjadi di pangkalan Antartika Afrika Selatan. Pada 2017, seorang anggota tim di Pulau Marion pernah menyerang laptop rekannya dengan kapak.
Menurut Craig Jackson, profesor psikologi di Birmingham City University, isolasi ekstrem dapat berdampak pada perilaku manusia. "Dalam kondisi seperti ini, konflik kecil bisa berkembang menjadi sesuatu yang besar dan berbahaya," ujarnya. (detik/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
WhatsApp Batasi Pesan Broadcast untuk Kurangi Spam