6.9 C
New York
Saturday, April 27, 2024

PDIP dan Ganjar Gugat Hasil Pemilu 2024

Jakarta, MISTAR.ID

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan proses Pemilu 2024 belum selesai meskipun KPU sudah mengumumkan hasil perolehan suara capres-cawapres.

Selaku parpol pengusung Ganjar-Mahfud, PDIP menganggap masih ada sidang sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Ganjar dan PDIP dipastikan menggunakan hak konstitusionalnya menggugat hasil Pemilu 2024.

“Maka terhadap hasil yang diumumkan KPU tadi malam, sikap dari partai politik pengusung Pak Ganjar-Mahfud menegaskan bahwa proses Pemilu belum selesai,” katanya, Kamis  (21/3/24).

Hasto menegaskan kubu Ganjar-Mahfud bakal membawa dalil dugaan pelanggaran Pemilu yang jelas dalam gugatan ke MK. Salah satu yang disinggung Hasto adalah pencalonan Gibran yang dilakukan usai MK mengabulkan gugatan pasal dalam UU Pemilu tentang syarat pendaftaran capres-cawapres.

Baca juga: Laporkan Dugaan Kecurangan Pemilu, Ganjar Berharap Keadilan dari MK

“Ketika Mahkamah Konstitusi yang seharusnya diisi oleh para negarawan, yang seharusnya tidak bisa diintervensi oleh kekuasaan, ternyata ada abuse of power dari Presiden Jokowi sehingga bisa diintervensi karena hubungan kekeluargaan Ketua MK saat itu Anwar Usman,” katanya.

Lalu dalam proses Pemilu, ada campur tangan oknum Polri. Menurut Hasto, diduga polisi melakukan intimidasi. Kemudian dalam Pemilu 2024 ini ada praktik politik uang.

“Terjadi money politics, intimidasi yang berlanjut, bahkan intimidasi saat ini pun juga masih terus dilakukan terhadap berbagai kelompok yang kritis.

Atas dasar itu, maka kami tadi mengadakan pertemuan dan kami memberikan dukungan sepenuhnya terhadap upaya yang dilakukan oleh Tim Hukum Ganjar-Mahfud,” katanya.

Baca juga:Menggugat Ke MK, Ganjar Tepis Berkolaborasi dengan Anies

Hasto tidak menjawab secara tegas saat ditanya terkait sikap PDI Perjuangan terhadap hasil Pileg.

Hasto hanya mengatakan PDI Perjuangan memberi banyak catatan terkait gelaran Pileg, di antaranya berupa dugaan operasi khusus untuk menyingkirkan kader PDI Perjuangan yang kritis.

“Kami kan memberikan banyak sekali catatan, ya tadi, kader-kader PDIP yang kritis itu kan ada operasi khusus, maka ini akan terus diperjuangkan oleh PDIP, tapi kami juga mengedepankan kepentingan yang lebih besar, contohnya PPP, Hanura dan Perindo yang mengalami kerugian suaranya dikecil-kecilkan, karena mendukung Ganjar-Mahfud,” katanya.

Sebelumnya, KPU menyatakan Prabowo-Gibran mengantongi lebih dari 96 juta suara dan memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran. Keduanya unggul di 36 dari total 38 provinsi.

Prabowo-Gibran unggul jauh dari Paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang mengantongi 40 juta suara. Sementara pasangan nomor 3 Ganjar-Mahfud hanya meraih 27 juta suara. (cnn/hm17)

Related Articles

Latest Articles