Medan, MISTAR.ID
Komnas Perempuan menggarisbawahi kepentingan besar Pemilu 2024 sebagai solusi terhadap sorotan kejam kekerasan seksual. Veryanto Sitohang, Komisioner Komnas Perempuan, mengungkapkan fakta mengkhawatirkan.
“Lebih dari 60 ribu kasus kekerasan seksual dilaporkan selama 22 tahun terakhir. Ini mencakup kejadian di lingkup personal dan publik,” ungkapnya, Jumat (19/1/24).
Komnas Perempuan juga mendesak pemimpin bangsa, terutama presiden dan wakil presiden yang akan datang, untuk menanggulangi dugaan kekerasan seksual di masa lalu, termasuk Tragedi Mei 1998.
Baca juga:Â Pemilu 2024, Komnas Perempuan Minta Pemimpin Terpilih Fokus pada Hak Perempuan di Tengah Konflik
Langkah konkret termasuk penerbitan peraturan pelaksana UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual, alokasi anggaran memadai untuk penanganan kasus kekerasan berbasis gender, dan revisi Perpres No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Dengan langkah-langkah ini, Komnas Perempuan berupaya memastikan hak-hak perempuan terlindungi dan mendapatkan perlindungan setara. “Pemilu 2024 diharapkan menjadi panggung pembaruan untuk mewujudkan keadilan dan keamanan bagi korban kekerasan seksual,” tandas Veryanto. (Hutajulu/hm20)
