Medan, MISTAR.ID
Pemilu 2024 di Indonesia dianggap sebagai panggung krusial untuk membentuk demokrasi yang inklusif dan menentukan arah kepemimpinan di berbagai tingkatan pemerintahan.
Komisi Nasional Anti Kekerasan Perempuan (Komnas Perempuan) menyoroti peran penting pemimpin terpilih sebagai penentu citra negara, dengan tanggung jawab untuk menghormati, melindungi, mempromosikan, dan memenuhi hak-hak asasi, terutama hak perempuan.
Komisioner Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang menyampaikan ketidaksetaraan dan kekerasan pada perempuan tidak bisa diabaikan, terutama di tengah konflik, perubahan iklim, dan bencana.
Baca juga :Â Komnas Perempuan Tegur KPU, Keterwakilan Perempuan dalam Pemilu 2024 Masih Jadi Tantangan
“Pemimpin terpilih memiliki peran besar dalam menghadapi tantangan ini,” ujar Veryanto Sitohang dalam sebuah konferensi pers melalui zoom, Kamis (18/1/24).
Sitohang menekankan kelompok yang paling rentan terhadap dampak negatif pemilu adalah perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, lansia, dan masyarakat hukum adat.
“Patriarki dalam budaya kita turut memperkuat kerentanan dan beban ganda yang dialami perempuan. Pemimpin terpilih perlu membawa perubahan melalui kebijakan pembangunan yang efektif dan inklusif,” imbuhnya.
