Medan, MISTAR.ID

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan menunda penetapan calon legislatif (caleg) DPRD Medan terpilih periode 2024-2029. Hal itu dilakukan lantaran masih adanya Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang dilakukan oleh Partai Gerindra terkait perselisihan kursi ke-12 di Dapil Kota Medan 3 antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Seharusnya penetapan caleg terpilih hari ini (Kamis). Namun karena ada sengketa PHPU di MK yang diajukan oleh Partai Gerindra, maka penetapan baru bisa dilakukan setelah hasil putusan MK keluar,” kata Ketua KPU Kota Medan, Mutia Atiqah saat dikonfirmasi Mistar, Kamis (2/5/24).

Mutia menjelaskan, barang bukti yang dibawa ke MK berupa C hasil plano dan D hasil dari beberapa TPS di Kecamatan Medan Timur.

Baca juga: Ketua KPU Kota Medan Diteriaki Pengunjuk Rasa saat tiba di Gudang Logistik

“Jadi kan ada surat dari KPU RI meminta untuk membuka sejumlah kotak suara dari beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Timur. Untuk itu kita tindaklanjuti, dan alat bukti sudah dibawa ke MK. Perwakilan kota juga sudah ada di sana,” jelasnya.

Mutia mengungkapkan, adapun penetapan caleg terpilih 2024-2029 akan dilakukan pada bulan Mei 2024 setelah hasil MK keluar.

“Yang jelas saat ini kita masih menunggu putusan MK terkait PHPU itu,” pungkasnya.

Baca juga: KPU Medan Umumkan Jadwal Pilkada 2024

Diketahui bahwa PHPU Gerindra di MK dilatarbelakangi perselisihan perolehan kursi 12 antara caleg Gerindra di dapil Kota Medan 3, Netty Yuniati Siregar dan caleg Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lailatul Badri.

Pada sidang pleno rekapitulasi yang diumumkan KPU Medan, kursi ke-12 didapat oleh PKB dengan caleg bernama Lailatul Badri dengan 11.520 suara.

Lalu Gerindra mengajukan PHPU ke MK dengan mengklaim perolehan kursi atas nama caleg Netty Yuniati Siregar dengan suara 11.509 atau unggul sebesar 24 suara yang berdasarkan perhitungan Gerindra sendiri PKB hanya mendapatkan 11.496 suara. (rahmad/hm17)