13.9 C
New York
Friday, April 12, 2024

Bobby, Ijeck dan Edy Maju Pilgubsu, Begini Kata Masyarakat

Medan, MISTAR.ID

Dalam persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar serentak pada bulan November mendatang, beberapa nama calon yang akan memperebutkan kursi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) telah menjadi isu perbincangan di tengah masyarakat.

Nama-nama seperti Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah atau Ijeck dan mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menjadi sorotan utama dalam konteks ini. Reaksi dan pandangan masyarakat terhadap ketiganya pun bermacam-macam.

Salah seorang pekerja lepas, Temban (43) menyatakan, ketiga calon tersebut belum menunjukkan prestasi yang signifikan bagi masyarakat.

Baca juga:Sejumlah Tokoh Bakal Direkomendasikan GNPF Ulama Sumut di Pilgubsu 2024

“Selama mereka memimpin, saya rasa belum ada prestasi yang sungguh-sungguh dirasakan masyarakat. Beberapa proyek dan program yang diterapkan justru menimbulkan kemunduran,” ujarnya Temban sambil mengangkat barang ke dalam mobil, pada Senin (1/4/24).

Di sisi lain, Ahmad Husein berpendapat, di antara ketiga nama tersebut, hanya 2 yang memiliki karakter dan pengalaman yang kuat, yaitu Ijeck dan Edy.

“Jika dilihat, ada 2 nama yang memiliki potensi sesuai dengan pengalaman, bukan karbitan. Ada pak Ijeck dan pak Edy,” katanya.

Husein menegaskan, pengalaman dalam kepemimpinan, baik sebelumnya maupun saat menjabat, menjadi hal utama dalam memimpin Sumut yang memiliki 33 Kabupaten/Kota, di mana pasti memerlukan pengalaman yang solid untuk mengelolanya.

Baca juga:Ditugaskan Maju Pilgubsu, Golkar DS Berjuang Menangkan Musa Rajekshah

Tidak hanya itu, integritas dan kejujuran juga menjadi faktor penting. “Pengalaman, integritas, dan kejujuran adalah hal-hal utama,” tambah Ahmad.

Ia juga mengkritik, bahwa di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, terlihat adanya keegoisan yang terlalu dipertontonkan di masyarakat. Menurutnya, masyarakat menyadari bahwa selama 2 tahun menuju akhir masa jabatan Edy dan Ijeck, terjadi ketegangan yang berdampak pada kinerja pemerintahan.

“Dua tahun menjelang akhir masa jabatan mereka, jelas terlihat adanya ketegangan. Masyarakat bisa melihat dan menilai dengan jelas bagaimana mereka berdua. Ke depannya, diharapkan urusan pribadi tidak lagi dijadikan sebagai beban dalam menjalankan tugas, terutama dalam memimpin Sumut yang begitu luas,” tandasnya. (khairul/hm16)

Related Articles

Latest Articles