11.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Rizal Bocah Penjual Jalangkote Sempat Menyerah, Cium Adiknya Tak Berani Jualan

Manado, MISTAR.ID

Rizal, penjual gorengan yang jadi korban perundungan kini mendapat banyak uluran tangan. Bocah ini menyentuh hati banyak masyarakat. Pasalnya, ia dirundung dan sengaja direkam hingga videonya viral. Karena kejadian itu, Rizal kini dapat banyak hikmah. Dan menuai simpati dari banyak pihak.

Siapa sangka, kejadian itu membawa Rizal bertemu langsung dengan orang nomor 1 Sulsel, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Rizal juga dapat hadiah motor listrik dari guru besar Unhas itu. Tak banyak yang tahu, ternyata Rizal sempat meminta video viral itu dihapus agar ibunya tidak sedih setelah melihat video itu.

Pengakuan Dahlia Sang Ibu Dahlia (39) Ibu Rizal (12), bocah yang menjadi korban perundungan itu, yang videonya viral di dunia maya, mengatakan bahwa anaknya berjualan jalangkote sejak setahun lalu.

Dahlia mengungkapkan jika anaknya biasa membawa pulang uang Rp10 ribu sehari dari hasil jualannya. Kemudian uangnya diberikan ke ibunya agar membelikan popok untuk adiknya, yang baru berusia satu bulan.

“Na kasi tauka kalau maui bantuka cari uang. Bilangi belikan popok adek, jadi biasa na kasih ka ta Rp5 ribu satu hari, baru sisanya na pake juga belanja,” ujarnya Senin (18/5/20).

Rizal merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, tapi hanya dia yang berjualan. Menurut penuturan ibunya hal ini ia lakukan atas keinginannya sendiri.

“Pernah ada kasi tauka kalau sering diganggu, jadi saya kasi taukih kalau janganmi jualan, karena digangguiki nanti orang,” jelasnya

Tapi Rizal malah menangis, dan pergi berjualan tanpa memberi tahu ibunya. “Jadi biasami pergi menjual tidak na kasi tauka, karena na bilang nanti tidak ada uang na kasika kalau tidakpergi jualan,” ungkapnya.

Sebenarnya sebelum berjualan jalangkote, Rizal berjualan putu. Rizal yang baru duduk di bangku kelas 5 SD ini, berjualan sebelum berangkat ke sekolah, dan hasil jualannya pun disisihkan sebagian untuk Ibunya.

“Pertamanya putu na jual, dia pergi jualan sebelum ke sekolah, itu’mi nanti hasil jualannya na pakai jajan,” tuturnya. Tapi sejak bulan ramadhan, ia tidak lagi berjualan putu, dan hanya berjualan jalangkote.

Terkait perundungan yang dialami anaknya, awalnya Dahlia tidak mengetahui hal itu, sampai suatu hari, Rizal pulang ke rumah dan kemudian menciumi adiknya.

Ia meminta maaf ke adiknya karena sudah tidak ingin berjualan, sehingga tidak lagi bisa membelikannya popok. Setelah ditanyai, Rizal enggan mengakui masalah yang sedang dihadapinya, lantaran tidak mau sampai Ibunya khawatir.

Bahkan ia berkelit saat ditanyai tentang luka yang ada dilengannya. “Kemarin pulangi, terus langsung pergi cium adeknya, sudahnya itu minta maaf sama adeknya karena sudah tidak bisa carikan uang beli popok.

Kagetka, karena barusannya tidak mau menjual, jadi kutanya mi, bilang kenapa memangki, tapi tidak mau jawab, bilangji saja nanti pi lagi mama menjual ka,” ujar Dahlia mengingat apa yang dikatakan Rizal

“Tetangga kasi tauka kalau ternyata ada videonya viral. Pas kuliat, langsungka teriak-teriak, tidak bisaka lihat sampai habis, kasihan sekalika lihat ada yang jahati begitu anak ku. Saya saja orang tuanya tidak pernah ada yang pukul,” katanya sambil membasuh air matanya.

Sebelum Ibunya melihat video tersebut, Rizal sempat menyuruh menghapusnya, lantaran tidak ingin sampai Ibunya melihat video itu.

“Waktu Rizal dikasi liat itu video, langsung i bilang, janganki kasi liat mamaku, karena nanti kaget i baru masuk rumah sakit,” tuturnya

Setelah kejadian itu Rizal tidak sempat berjualan lagi, bukan lantaran sepedanya yang rusak. Karena ia harus memenuhi panggilan di Mapolres Pangkep untuk diminta keterangan sebanyak dua kali.

Ia juga menemui beberapa orang atau lembaga yang datang untuk memberi bantuan. Ibunya sangat bersyukur karena ternyata banyak orang baik yang mau membantu anaknya, mulai dari memberi bantuan sembako, uang tunai, dan membelikan sepeda untuk Rizal.

“Dari dulu anakku mau beli sepeda polygon, tapi karena tidak ada uangku, jadi sepeda bekas ji bisa kubelikan,” ungkap ibunya mengenang.

“Tapi Alhamdulilah sekarang sudah ada dua sepeda barunya,” ujarnya

Ia pun berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang. Dan pelaku dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Kalau saya memang sudah memaafkan, tapi pelaku tetap harus dihukum sesuai peraturan yang ada, supaya kejadian begini tidak terulangmi,” pungkasnya.(tribun/hm03)

Related Articles

Latest Articles