6.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Potensi Perbedaan Awal Puasa, Kemenag: Kedepankan Dialog

Jakarta, MISTAR.ID

Adanya kemungkinan perbedaan awal puasa Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi disikapi Kementerian Agama (Kemenag), dengan mengimbau umat Islam agar mengutamakan dialog dan saling menghormati.

“Kita hargai pilihan dan keyakinan umat Islam dalam memulai puasa Ramadhan 1445 H/2024 M. Tindakan saling menghormati perlu dikedepankan dalam menyikapi perbedaan-perbedaan,” kata Juru Bicara (Jubir) Kemenag, Anna Hasbie di Jakarta, pada Jumat (8/3/24).

Puasa Ramadhan 1445 H/2024 M di tanah air berpeluang tak dimulai secara bersama-sama. Kebanyakan umat Islam bakal memulai puasa Ramadhan 1445 H pada 11 atau 12 Maret 2024.

Baca juga:Sambut Bulan Ramadhan, Baznas Binjai Serahkan Bantuan ke 2.230 Mustahik

Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah telah mengumumkan awal puasa Ramadhan pada 11 Maret 2024, sedangkan pemerintah baru bakal dilaksanakan sidang isbat awal Ramadhan 1445 H pada 10 Maret 2024.

Ana menyampaikan, sidang akan menentukan apakah puasa Ramadhan tahun ini akan dimulai pada 11 atau 12 Maret 2024. Hanya ada kelompok jamaah yang telah memulai puasa pada 7 Maret. Namun ada juga akan mulai berpuasa pada 10 Maret mendatang.

Kata Ana, dalam semangat saling menghormati itu, ruang dialog tetap harus dibuka, pasalnya ilmu pengetahuan sudah semakin maju dan berkembang, begitu juga terkait dengan astronomi.

Penentuan awal bulan Hijriah dapat didekati secara empiris lewat hisab dan atau rukyatul hilal, tidak sekedar sesuai keyakinan spiritual, sehingga argumentasi perihal hal itu juga ilmiah.

Baca juga:Jelang Bulan Ramadhan, ‘Halto’ Mulai Dikirim ke Pulau Jawa

“Kemenag terus membuka ruang dialog dan pembahasan menyangkut penentuan awal Ramadhan. Dari situ diharapkan akan terjadi tahapan tukar informasi dan pemahaman terkait pilihan dalam mengawali puasa,” tuturnya.

Muhammadiyah, contohnya menetapkan Ramadhan pada 11 Maret sebab argumentasi hisab wujudul hilal. Sementara pemerintah memakai pendekatan hisab menjadi informasi awal dan rukyatul hilal sebagai konfirmasi.

“Seperti apa argumentasi awal Ramadhan 1445 H pada 7 Maret atau 10 Maret? Kita dapat diskusikan agar bisa saling memberikan pemahaman,” ucap Anna. (ant/hm16)

Related Articles

Latest Articles