9.3 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Merusak Anak, LPAI Minta Pemerintah Memblokir Game Online

Jakarta, MISTAR.ID

Dampak negatif game yang mengandung konten kekerasan semakin meresahkan dan merusak tumbuh kembang anak-anak. Sebab gamen ini menampilkan kekerasan, perilaku menyimpang, dan perjudian online.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi telah meminta pemerintah lebih memberikan perlindungan kepada anak dengan cara memblokirnya dan penegakan hukum.

Ia mengatakan, tanggung jawab melindungi anak dari dampak buruk game online atau mobile tidak bisa hanya dilimpahkan kepada orang tua.

“Kita tidak bisa hanya memberikan tanggung jawab kepada orang tua saja karena mereka kesulitan dalam mengawasinya,” tandasnya.

Baca juga: Cegah Anak Kecandungan Game Online

Lembaga non-pemerintah tersebut juga mendukung KPAI yang mendesak pemerintah memblokir game-game yang mengandung kekerasan, seperti Free Fire.

“Ya, pemblokiran itu perlu karena aturannya sudah ada,” tegas Mulyadi.

Ia mengatakan, seluruh elemen pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), harus bersama-sama menyikapi permasalahan ini.

“Seluruh elemen pemerintah, khususnya Kominfo harus berkontribusi untuk menyelesaikan masalah ini,” tegasnya.

Mulyadi menjelaskan, LPAI telah mengusulkan program tingkat lingkungan bernama Satgas Perlindungan Anak yang bertujuan untuk membantu mengurangi dampak negatif permainan terhadap anak.

Baca juga: Waspadai Kesehatan Mental Anak Akibat Kecanduan Gawai

“Ini memprihatinkan. Makanya LPAI ingin membentuk gugus tugas itu, dan harus diperkuat untuk kasus-kasus belakangan ini,” ujarnya.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan bahwa permainan yang mengandung kekerasan dapat diblokir jika tidak mematuhi peraturan.

Pemerintah saat ini sedang menyiapkan peraturan untuk melindungi anak dari dampak negatif ruang digital. (mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles