9.9 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Menhan Prabowo Beberkan Indonesia Beli 12 Pesawat Tempur Mirage 2000-5 Bekas Qatar

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membeli 12 jet tempur bekas Angkatan Udara Qatar. Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menyebut banyak jet tempur TNI yang sudah ketinggalan zaman.

“Ya, seperti yang Anda tahu, kita harus membangun kekuatan pertahanan kita, pasukan penangkal kita, dan saat ini banyak mesin kita yang sudah tua dan perlu dirombak. Kami sedang dalam proses memperbaikinya. Ini kurang lebih satu tahun atau 18 bulan semua jet tempur kita sudah dikerahkan sekarang,” kata Prabowo usai berpidato di acara HUT 1 Industri Pertahanan Indonesia atau Defense ID PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Kamis (15/6/23) malam.

Prabowo menjelaskan tujuan pengadaan pesawat bekas tersebut adalah untuk mengisi kekosongan jet tempur TNI AU sebelum Rafale baru yang dibeli dari Prancis datang ke Indonesia.

Baca juga : Terkait Usulan Resolusi Konflik Rusia-Ukraina, Menhan akan dipanggil Presiden Jokowi

“Dan kami membeli mesin modern baru, yang kami sepakati, kami memesan Rafale, 42 (unit) dari Perancis. Tapi kita baru tandatangan beberapa minggu yang lalu berapa bulan, yang pertama akan tiba dalam 3 tahun, paling cepat. Skuadron akan beroperasi mungkin dalam lima sampai enam tahun,” kata Prabowo.

Untuk mengisi kekosongan selama ini, lanjut Prabowo, pesawat yang dinilai potensinya adalah Mirage 2000-5. Ia mengaku bersyukur bisa mendapatkan pemburu Cathar itu, meski barang bekas.

“Untuk melewati 5 tahun itu, kita butuh yang namanya penangkal sementara selama tiga sampai lima tahun, kita butuh kapabilitasnya segera. Jadi mari kita lihat apa itu, kita akan melihat potensi apa yang dimiliki Mirage 2000-5. Dan itu susah, banyak negara yang mau ambil, alhamdulillah hubungan baik kita dengan Qatar, mereka kasih ke kita,” kata Prabowo.

“Tapi itu baru 12 (unit). Kita akan bahas nanti karena Mirage ini cukup canggih dan meskipun seharusnya bisa berfungsi, Qatar adalah negara yang sangat kecil sehingga jam terbangnya masih rendah. Jadi kita masih bisa. Saya akan menggunakannya setidaknya selama 15 tahun, jadi 20 tahun setahun,” lanjutnya.

Baca juga : Prabowo Minta PBB Bersikap Menyelesaikan Perang Rusia-Ukraina

Alasan lain, kata Prabowo, teknologi jet Mirage 2000-5 relatif mutakhir. Dia mengatakan pilot angkatan udara juga akan dilatih untuk mengoperasikan pesawat Mirage 2000-5 sebelum beralih ke Rafale.

“Dan teknologinya sangat maju dan mengarah ke Rafale. Jadi ini adalah pilot kami, kami berlatih di Mirage. Begitu Rafale datang, dia akan pindah ke Rafale,” katanya.

Prabowo mengatakan pihaknya juga tengah merundingkan rencana pembelian jet tempur dengan beberapa negara. Menurutnya, pesawat-pesawat tersebut harus diperoleh untuk sementara menjaga kebutuhan operasional TNI AU hingga kedatangan jet tempur Rafale yang dibeli Indonesia.

“Dan kami juga sedang bernegosiasi dengan Emirates, mereka juga memiliki Mirage 2000-9. Kami juga sedang bernegosiasi lagi, mudah-mudahan kami bisa mendapatkannya juga. Ini sekarang disimpan selama lima tahun. Sampai pesawat baru kami penuh. Tentunya kami juga memiliki program yang sama seperti di Korea yaitu KFX. Kami juga sedang bernegosiasi dengan American F15. Selain itu, kami sedang melakukan negosiasi dan penjajakan kerjasama dengan PT DI dan Turki serta pengembangan pesawat generasi kelima. Dengan generasi Korea 4.5. Jadi itu yang kita lakukan,” tandas Prabowo. (okz/hm18)

Related Articles

Latest Articles