11.7 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Meneropong Jabatan Menkeu, Mungkinkah Sri Mulyani Bertahan?

Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Keuangan Sri Mulyani disebut kemungkinan tidak akan masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.

Sebagai mana diketahui, Sri Mulyani memiliki perjalanan panjang sebagai menteri keuangan di Indonesia. Ia sudah menjabat menteri keuangan sejak masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2006 sampai berakhirnya masa jabatan SBY. Kemudian di periode ke dua Presiden Jokowi, Sri Mulyani kembali diangkat menjadi menteri keuangan sampai saat ini.

Namun Sri Muliani disebut tak memiliki chemistry dengan Prabowo. Hal tersebut disampaikan anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, Senin (19/2/24)

Baca juga:Sri Mulyani Pastikan Perekonomian dan Sistem Keuangan RI Terjaga Sepanjang 2023

“Tapi kalau saya sebagai ekonom membaca dan melihat memang chemistry Pak Prabowo dengan Mba Ani (sapaan akrab Sri Mulyani) enggak jalan,” ujar Drajad.

Meski begitu, menurutnya susunan kabinet Prabowo-Gibran belum diputuskan lantaran belum ada pertemuan para ketua partai politik. Penyusunan kabinet, dikatakannya, akan dilakukan setelah pengumuman resmi hasil pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Biasanya akan ada pembicaraan, kalau sekarang mereka sering bertemu, Pak Prabowo, Pak Airlangga, Bang Zul (Zulkifli Hasan), dan sekarang ada Mas AHY (Agus Yudhoyono) kan. Pasti nanti akan ada pembicaraan dan pengaturan berapa yang parpol dan berapa non parpol,” jelasnya.

Sementara itu di kesempatan terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tidak mau ikut membicarakan sinkronisasi pemerintahan dengan presiden berikutnya.

Sri Mulyani ingin mengerjakan tugasnya sebagai menteri keuangan. Dia menyerahkan hal itu kepada Presiden Jokowi.

“Nanti itu Bapak Presiden lah ya. Aku enggak lah, aku ngurusin APBN aja,” katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/2/24).

Baca juga:Sri Mulyani Bantah Isu Mundur dari Kabinet

Walau demikian, Ani mengakui sinkronisasi pemerintahan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan. Ia mengatakan harus ada pembahasan antara pemerintah Jokowi dengan presiden berikutnya.

Dalam pertemuan dengan Jokowi kemarin, Sri Mulyani mengaku mendapat sejumlah arahan terkait transisi kepemimpinan ke presiden baru.

“Juga mendapatkan arahan mengenai bagaimana untuk menavigasi situasi saat-saat ini ya, terutama pada kondisi transisi supaya bisa berjalan dengan baik,” katanya. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles