27.3 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

13 TKI asal Bali Diduga Jadi Korban Penipuan dan Perdagangan Manusia di Dubai

Denpasar, MISTAR.ID

Setidaknya 13 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bali diduga menjadi korban penipuan dan perdagangan manusia di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan pihaknya sudah mengetahui dan tengan menelusuri kasus ini.

“Iya sudah (dapat kabar soal laporan ini), sedang ditangani Konsulat Jenderal RI di Dubai,” kata Judha saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com melalui pesan singkat pada Kamis (8/9).

Meski begitu, Judha tak menjelaskan detail soal kronologi dugaan penipuan dan perdagangan manusia ini.

Baca juga:KBRI Warsawa Fasilitasi Pemulangan 11 WNI Ke Tanah Air

Secara terpisah, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, mengatakan akan menelusuri kabar 13 pemuda asal Bali ini.

“Coba nanti, kami hubungi Kemenlu dulu dan konfirmasi BP2MI, termasuk juga kalau sudah diketahui alamat, kami akan konfirmasi ke Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten,” kata dia saat dikonfirmasi Rabu (7/9/22).

“Kita hubungi pihak perwakilan negara kita di negara tersebut dan bagaimana bisa terjadi. Itu yang pertama kali akan kami cari dulu agar bisa mereka bisa diatensi. Mulai dari nama, (dan) dia berada dimana,” ucapnya lagi.

Arda juga mengatakan keluarga dari belasan PMI ini juga belum melaporkan kasus tersebut secara resmi kepada lembaganya.

“Kami, belum terima berita dan laporan dari mereka maupun keluarga juga tidak ada menyampaikan aduan. Laporan dari BP2MI dan Kemenlu juga tidak ada, makanya saya kaget kok ada berita seperti ini,” katanya.

Selain itu, ia juga akan mencari tahu apakah belasan PMI ini pergi ke UEA untuk bekerja dengan proses resmi atau tidak sesuai dengan prosedural. Menurut Arda, jika mereka pergi sebagai TKI resmi, seharusnya data-datanya pasti ada.

“Kalau saja dia melapor, harusnya begitu tiba, kita juga tidak tahu kepergiannya ini apakah dia resmi atau boleh dikatakan tidak sesuai dengan prosedural. Kalau memang dia resmi, data-datanya pasti ada di kami atau BP2MI,” ucap Arda.

Baca juga:Kapal TKI Ilegal Kembali Tenggelam di Malaysia, 10 WNI Meninggal

“Kalau dia PMI yang resmi, mulai dari paspor, visa kerja, ada E-KTKLN, surat keterangan sehat dan kemudian ikut program BPJS. Kalau yang seperti ini, bagaimana kita tahu, kecuali keluarganya yang melapor ke kami di Disnaker baik kabupaten ataupun Provinsi, itu harapan kami biar cepat kami lacak,” ujarnya menambahkan.

Kasus penipuan dan dugaan perdagangan manusia ini pertama kali dilaporkan oleh anggota DPD RI asal Bali Arya Wedakarna di media sosial miliknya, pada Selasa (6/9/22) malam. Dalam video yang viral itu, memperlihatkan 13 orang pemuda yang sedang telantar dengan makanan seadanya dalam sebuah ruangan. (cnn/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles