10.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Terdapat 79 Kasus DBD di Medan Pada Februari 2024

Medan, MISTAR.ID

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan di Indonesia. Dalam kasus DBD sering ditandai dengan demam mendadak yang tinggi, mencapai suhu hingga 39 derajat celsius. Demam ini berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat.

Gejala lain yang biasanya terjadi adalah nyeri kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, timbul bintik-bintik merah pada kulit, muntah darah, dan buang air besar berwarna hitam.

Kasus DBD di Kota Medan sendiri untuk tahun 2024 ini tercatat ada sebanyak 79 kasus di Februari 2024, sedangkan pada Januari 2023 kasus ini tercatat 73 kasus. Di 2024 ini untuk distribusi kasus DBD per kecamatan pada Januari dan Februari tertinggi di Kecamatan Medan Selayang ada 11 kasus pada Januari dan di Februari ada 10 kasus di Kecamatan Medan Tuntungan.

Secara tahunan, untuk kasus DBD yakni di tiga tahun belakangan tercatat fluktuatif. Seperti di tahun 2021 tercatat ada sebanyak 648 kasus lalu di tahun 2022 tercatat 2262 kasus dan turun drastis di 2023 sebanyak 965 kasus.

Baca Juga : Peralihan Musim, Kasus DBD di Simalungun Naik dan Tanpa Kematian

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah MKM melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Medan, dr Pocut Fatimah Fitri menjelaskan, pada tahun lalu tercatat paling banyak terjadi pada Januari 2023 sebanyak 165 kasus. Lalu disusul pada Februari sebanyak 128 kasus dan di Maret ada tercatat 100 kasus.

“Pada 2023 untuk kasus kematian karena DBD ada sebanyak 2 kasus di bulan Februari dan Maret,” katanya, Selasa (12/3/24).

Dia mengatakan, dalam mewaspadai DBD harus dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yakni dengan cara bila dijumpai genangan air pada
benda-benda yang akan menjadi wadah penampung air bisa langsung dibuang. Karena, wadah tersebut bisa menjadi sarang nyamuk. Nyamuk penyebab DBD ini suka di air yang bersih.

“Ada 3 cara yang harus terus diingat menutup, menguras air yang tergenang dan mendaur ulang barang-barang yang menyebabkan ternak atau jentik nyamuk-nyamuk ini,” pungkasnya seraya meminta masyarakat untuk ikut berperan serta dalam memberantas jentik nyamuk ini. (anita/hm24)

 

Related Articles

Latest Articles