Medan, MISTAR.ID
Sekolah Global Prima Kota Medan memberikan respons cepat terhadap perintah tegas Wali Kota, Bobby Nasution, dengan membongkar tembok kontroversial yang menutupi Gang Abadi di Jalan Brigjen Katamso, pada Kamis (7/3/24) sekira pukul 21.00 WIB.
Mistar.id berusaha mengkonfirmasi pihak sekolah, namun mereka memilih untuk bungkam terkait pembongkaran tembok yang dinilai melanggar aturan.
Ridwan, warga setempat, menyambut gembira pembongkaran tersebut, dengan menyatakan kelegaan, karena kini mereka bisa melewati gang tersebut tanpa harus mengambil jalan memutar cukup jauh untuk bisa sampai ke jalan raya atau Jalan Brigjen Katamso.
Baca juga:Sekolah Global Prima Diperintahkan Membongkar Penutup Gang Abadi, Lurah: Ada Tiga Poin Penting
Salim (48) warga lainnya menceritakan, bahwa tembok yang dibangun seminggu lalu oleh pihak sekolah itu telah menyulitkan akses masyarakat setempat dan anak-anak menuju ke Sekolah Global Prima.
Alasan pembangunan tembok pun menuai kecaman, terutama terkait klaim keamanan dan alasan Gang Abadi pernah menjadi tempat pembuangan mayat.
Salim menyatakan ketidaksetujuannya terhadap alasan tersebut, mengingat sekolah bisa merekrut satpam untuk keamanan.
“Jika alasannya, sering terjadi kemalingan, kenapa akses jalan ini ditutup, bukankah seharusnya pihak sekolah bisa merekrut sekuriti? Jangan menutup jalan umum,” gerutunya.
Dia juga mempertanyakan logika penutupan akses jalan Gang Abadi itu, khususnya terkait kebutuhan darurat seperti pemadam kebakaran (damkar) dan mobil ambulans.
Baca juga:Berdiri di Lahan Pemko Medan, Dewan Minta Tembok yang Dibangun Sekolah Global Prima Dibongkar
“Jika ada apa-apa, seperti ambulans mau masuk atau damkar kalau kebakaran. dari mana nanti masuknya apabila gang ini ditembok?,” tambahnya.
Pembongkaran tembok tersebut dilakukan atas perintah pimpinan sekolah dan dikomandoi oleh Warso, komandan regu keamanan Sekolah Global Prima.
Meski tembok sudah dibongkar, Salim meminta agar bekas reruntuhan dan pondasi besi segera dibersihkan, untuk memastikan akses jalan benar-benar terbuka dan aman, baik bagi pejalan kaki maupun pengguna kendaraan.
Selain membuka kembali akses jalan, pembongkaran tembok ini juga mendapat sorotan terkait kepentingan darurat dan keamanan masyarakat setempat. (hutajulu/hm16)
