27.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Kampanye di Sekolah dan Libatkan Anak-anak, Psikolog: Sangat Rentan Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Medan, MISTAR.ID

Kampanye yang dilakukan para Politisi di Sekolah dengan melibatkan anak-anak dinilai sangat rentan akan mempengaruhi pola pikir tumbuh kembang anak.

Psikolog (APKI) Ike Astuti Dany Rosani mengatakan kampanye dengan melibatkan anak-anak dan berada di Sekolah itu sangat rentan dan mempengaruhi pola pikir tumbuh kembang anak.

Menurutnya, jika kampanye yang dilakukan para politisi tentang kemanusiaan atau hal positif lainnya dan dilakukan dengan benar, tidak akan memberikan dampak buruk, tetapi terkait kampanye dan pelibatan politik sangat rentan terhadap anak-anak.

Baca juga : KPAI Sebut Tahun 2014 Ada 248 Kasus Kampanye Libatkan Anak, KPU Sumut Bilang Begini

“Perlu ada pengawasan orang dewasa yang memahami konteks anak, materi-materi yang berisikan pembelajaran positif,” ujarnya kepada mistar.id, Selasa malam (7/11/23).

Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah merilis data terkait kampanye yang melibatkan anak-anak di sekolah pada tahun 2014, terdapat 248 kasus dengan 15 jenis modus kampanye.

Melihat Peraturan Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen PPPA RI) nomor 12 tahun 2022 tentang penyelenggara Kabupaten/layak anak bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 berbunyi Adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan.

Baca juga : KPU Sumut Sosialisasi Masa Kampanye, Pendanaan dan Rancangan DCT

Terkait data itu, KPU Sumatera Utara (Sumut) telah mengingatkan pentingnya para calon pemimpin mengetahui dan mematuhi regulasi yang mengatur kampanye politik di wilayah sekolah dan kampus.

Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sumut, El Suhaimi mengatakan aturan tentang kampanye di wilayah pendidikan baik sekolah dan kampus tertuang dalam pasal 72 ayat 1 huruf h dari PKPU 15 tahun 2023 dan PKPU 20 tahun 2023.
“Regulasi ini bertujuan untuk menjaga agar proses pendidikan di Sekolah dan kegiatan akademik di Kampus dapat berjalan dengan baik tanpa terganggu kampanye politik yang berlebihan,” jelasnya. (khairul/hm18)

Related Articles

Latest Articles