22.6 C
New York
Monday, July 1, 2024

Fesyen Kulit Babi Vs Kulit Sintetis

Jakarta,MISTAR.ID

Baru-baru ini, lagi ramai membahas fesyen hususnya sepatu memakai klit babi. Awalnya seorang netizen di X mengeluhkan sneakers yang baru dibelinya berbahan dasar kulit babi. Tak heran ila unggahan itu pun menuai banyak respons.

Memang, penggunaan kulit hewan dalam industri fesyen sebenarnya bukan lagi barang aneh. Buaya dan ular adalah dua jenis hewan yang paling sering dimanfaatkan.Lantas, bagaimana dengan kulit babi?

Namun, hingga kini tak banyak orang yang tahu bahwa kulit babi kerap digunakan sebagai pembuatan produk fesyen, utamanya sepatu.

Mengapa menggungakan kulit babi ?

Kulit babi berperan signifikan dalam industri fesyen. Merangkum berbagai sumber, babi merupakan hewan yang dapat dimanfaatkan hampir seluruh bagian tubuhnya, termasuk kulit.

Kulit babi digunakan untuk membuat berbagai produk fesyen seperti dompet, tas, jaket, dan sepatu.

Baca juga:Duh! Netizen Klaim Temukan Sosok Trump di Kulit Babi hingga Tuna

Karakteristik kulit babi yang paling menonjol adalah kekuatannya yang menjanjikan dan menjamin produk-produk fesyen jadi tahan lama.

Kulit babi juga memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap abrasi, dingin, dan risiko terkelupas karena proses penuaan produk.

Kulit babi dapat dibedakan dengan mudah dari jenis kulit lainnya karena memiliki lubang-lubang kecil yang sangat rapat, memberikan tampilan yang bagus secara visual.

Dalam pembuatan alas kaki, kulit babi sering digunakan sebagai pelapis bagian dalam sepatu.Pasalnya, kulit babi dianggap memiliki daya adaptasi yang baik, memberikan kenyamanan, dan tahan lama saat bersentuhan dengan kaki.

Di pasaran, ada berbagai jenis kulit babi yang digunakan seperti split pigskin yang ideal untuk alas kaki, tas, pakaian, dan ortopedi, serta full grain pigskin yang cocok untuk melapisi sepatu dan tas.

Related Articles

Latest Articles