17.2 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Data Sensus Penduduk di Sumut Selesai, Sajikan Data Kependudukan Sampai Perencanaan Pembangunan

Medan, MISTAR.ID

Tepat satu dekade bonus demografi, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berkomitmen menyelesaikan amanat untuk melaksanakan Sensus Penduduk Lanjutan (Long Form 2020) dengan berbagai tantangan di tengah pandemi Covid-19. Dengan kerja keras seluruh pihak, pendataan Long From 2022 telah selesai.

Sensus ini merupakan lanjutan dari Sensus Penduduk 2020 dengan mekanisme long form karena variabelnya lebih banyak dengan menyasar sekitar 221.632 sampel rumah tangga atau keluarga di kabupaten/kota atau 13.852 blok sensus dengan 4.128 petugas lapangan.

“SP 2020 Long Form sangat penting untuk menyediakan parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk menghasilkan indikator SDG’s dan RPJMN di bidang kependudukan. Variabel yang digunakan dalam Sensus Penduduk 2020 Long Form itu bisa menjawab berbagai isu tentang kependudukan, sehingga perencanaan pembangunan di bidang kependudukan bisa dirancang lebih baik,” jelas Kepala BPS Provinsi Sumut, Nurul Hasanudin pada wartawan, Senin (20/3/23).

Baca Juga:BPS Sumut akan Sensus Penduduk Termasuk Survei Pertanian dan Biaya Hidup

Lanjut pria yang disapa Hasan, hasil Long Form SP2022 disajikan secara ringkas dalam booklet Indikator Kependudukan Hasil Long Form SP2022. Cakupan data dasar dari angka Hasil Long Form SP2022 adalah indikator fertilitas, mortalitas, mobilitas, ketenagakerjaan, disabilitas, pendidikan, dan perumahan.

“Kami berharap agar data tersebut dapat dimanfaatkan stakeholder terkait. Data sensus ini akan lebih berarti jika tidak hanya mengisi perpustakaan atau sebagai data BPS tetapi dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Selain itu dapat menjadi dasar penentuan kebijakan pembangunan Sumatera Utara menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Ditambahkannya, meskipun dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, terdapat beberapa inovasi yang diterapkan dalam Long From SP2020 yang salah satunya dengan penggunaan berbagai moda pendataan (PAPI, CAPI dan CATI).

“Dan untuk pertama kalinya Computer Assisted Telephone Interviewing (CATI) diterapkan dalam sejarah sensus penduduk di Sumut,” sebutnya.

Adapun dalam data Long Form SP2020 tersebut mencatat Angka Kelahiran Total (TFR) Sumatera Utara sebesar 2,48 yang berarti rata-rata sekitar 2 anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya.

Selanjutnya, dalam rentang 50 tahun (periode 1971-2022), penurunan Angka Kematian Bayi di Provinsi Sumatera Utara hampir 90 persen. Sementara itu, Kematian Maternal pada Provinsi Sumatera Utara Tercatat sebesar 158 kematian diantara 100.000 kelahiran hidup.

Baca Juga:Bupati Asahan Ikuti Rilis Data Sensus Penduduk 2020

Angka Kematian Balita (Under 5 Mortality Rate/U5MR) Provinsi Sumut hasil Long Form SP2020 sebesar 23,7 per 1000 balita

Sementara Kabupaten Nias Selatan mempunyai U5MR tertinggi (31,63) dan Kota Medan mempunyai U5MR terendah (17,64).

Terkait proporsi penduduk berstatus migran di Sumut, tiga kabupaten/kota dengan angka migrasi neto seumur hidup antarkabupaten/kota tertinggi di Sumatera Utara adalah Labuhanbatu Selatan, Deli Serdang, dan Tapanuli Tengah.

Hal ini mengindikasikan bahwa migrasi berkontribusi positif terhadap pertumbuhan penduduk di ketiga kabupaten/kota tersebut.

Selanjutnya, Nias, Sibolga, dan Pematang Siantar memiliki angka migrasi neto seumur hidup antarkabupaten/kota terendah di Sumatera Utara. Hal ini memperlihatkan bahwa lebih banyak migran seumur hidup yang berpindah keluar daripada yang masuk di ketiga kabupaten/kota tersebut. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles