18.2 C
New York
Saturday, June 29, 2024

AS Suplai 10 Ribu Lebih Bom ke Israel untuk Menggempur Palestina

Jakarta, MISTAR.ID
Sebagai negara sekutu, AS ternyata telah mengirimkan begitu banyak amunisi ke Israel. Hal itu dilakukan sejak pihak Netanyahu menggempur warga Palestina sebagai balasan atas Hamas pada Oktober 2023. Dua pejabat AS yang diberi pengarahan tentang daftar terbaru pengiriman senjata membeberkan hal itu.

Reuters memberitakan amunisi itu termasuk lebih dari 10.000 bom seberat 2.000 pon atau 907,1 kilogram (1 pon=0.453592 kg). Satu bom itu dapat menembus beton dan logam tebal, sehingga menciptakan radius ledakan yang luas.

Sejak gempuran memanas Oktober 2023 hingga beberapa hari terakhir, AS mengirimkan sedikitnya 14.000 bom MK-84 seberat 907,1 kg, 6.500 bom seberat 226,7 kg, 3.000 rudal Hellfire, 1.000 bunker penghancur bom.

Baca juga:AS Kirim Bom Presisi Jarak Jauh untuk Ukraina

Kemudian, menurut para pejabat yang identitasnya dirahasiakan ada juga 2.600 bom berdiameter kecil yang dijatuhkan dari udara, dan amunisi lainnya.

Meskipun para pejabat tidak memberikan detail waktu pengiriman tersebut, totalnya menunjukkan bahwa tidak ada penurunan yang signifikan dalam dukungan militer AS kepada sekutunya.

Padahal sudah ada seruan internasional kepada pemerintahan Joe Biden untuk membatasi pasokan senjata dan keputusan pemerintah baru-baru ini untuk menghentikan pengiriman senjata, termasuk bom.

Para ahli mengatakan isi kiriman tersebut tampak konsisten dengan kebutuhan Israel untuk mengisi kembali pasokan yang digunakan dalam kampanye militer intensif selama delapan bulan di Gaza.

“Meskipun angka-angka ini dapat dikeluarkan dengan relatif cepat dalam sebuah konflik besar, daftar ini jelas mencerminkan tingkat dukungan yang besar dari Amerika Serikat untuk sekutu Israel,” kata Tom Karako, pakar senjata di Pusat Studi Strategis dan Internasional.

Ia juga menambahkan amunisi yang terdaftar adalah jenis yang dapat digunakan Israel dalam perjuangannya melawan Hamas atau dalam potensi konflik dengan Hizbullah.

Related Articles

Latest Articles