18.4 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Tentara Arakan Myanmar Bergabung Melawan Kudeta Militer

Burma, MISTAR.ID

Tentara Arakan (AA) atau dikenenal sebagai kelompok pemberontak di Rakhine, Myanmar, bergabung dengan kelompok etnis lain untuk melawan kudeta militer.

Mereka menentang tindakan keras junta militer terhadap demonstran.

Sejumlah kelompok bersenjata lainnya juga telah mengisyaratkan dukungan mereka untuk gerakan pro-demokrasi.

“Sangat menyedihkan bahwa orang-orang tidak bersalah ditembak dan dibunuh di Myanmar,” kata juru bicara AA Khine Thu Kha dalam sebuah pesan, Selasa waktu setempat seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Myanmar Makin Mencekam, Warga Diusir Dan Disuntik Narkoba

Dia menegaskan bahwa kelompoknya berdiri bersama rakyat.

“Tindakan tentara dan polisi Burma saat ini sangat kejam dan tidak dapat diterima,” katanya.

Dia mengatakan AA akan terus maju untuk membela orang-orang Rakhine yang tertindas.

Kata dia orang-orang etnis yang tertindas akan terus berjuang untuk melawan penindasan.

Sebelumnya Tentara Arakan telah menyetujui gencatan senjata dengan pemerintah Aung San Suu Kyi yang digulingkan.

Baca Juga: 200 Pengunjuk Rasa Myanmar Tewas

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mencatat hingga kini sedikitnya 261 orang tewas sejak sejak kudeta 1 Februari lalu.

Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk komentar.

Namun Juru bicara junta militer Myanmar, Zaw Min Tun, telah menyampaikan belasungkawa atas kematian para demonstran.

Tetapi Zaw Min Tun, tetap menyebut para pengunjuk rasa sebagai teroris.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Tahan Pimpinan Aktivis, Curigai Dana Hibah George Soros untuk Demo

Tun menjabarkan bahwa hingga saat ini, jumlah demonstran tewas sebanyak 164, berbeda dari laporan kelompok pemantau yang mencapai 260 lebih.

Di antara tujuan yang ditetapkan junta dalam gencatan senjata dengan beberapa faksi bersenjata adalah untuk memulihkan perdamaian abadi.

Pada hari Minggu, kelompok masyarakat sipil yang berbasis di Rakhine mendesak junta militer mengakhiri kudeta dan menerima sistem demokrasi federal, berdasarkan pemerintahan sendiri, yang diinginkan oleh rakyat.(CNN/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles