17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Soal Perang Israel-Palestina, China Pertanyakan Sikap Negara Anggota G7

Beijing, MISTAR.ID

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Cina Wang Wenbin, mempertanyakan sikap negara anggota G7 yakni Amerika Serikat, Britania Raya, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis terhadap perang yang terjadi Israel dan Palestina.

Sebagaimana diketahui, para menteri luar negeri (menlu) negara anggota G7 telah mengadakan pertemuan di di Tokyo, Jepang. Hasilnya, negara anggota G7 akan berupaya mewujudkan perdamaian Israel-Pasletina. Namun tidak ada dibahas soal gencatan senjata.

Usai pertemuan itu, negara anggota G7 mengumumkan seruan untuk tindakan segera dalam mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza. para menlu menekankan soal pentingnya mematuhi hukum kemanusiaan internasional.

Baca juga;Dampak Perang Israel dan Hamas, Kapolri Waspadai Sel Tidur Terorisme di Indonesia

Walau telah sepakat menyerukan jeda kemanusiaan, para menlu G7 tidak melayangkan kritik atas agresi Israel ke Gaza.

“Pernyataan para menlu G7 tidak menyebutkan gencatan senjata atau dimulainya kembali pembicaraan damai dan tidak menyinggung implementasi resolusi yang diadopsi Majelis Umum PBB pada sidang daruratnya atau perlunya tindakan yang bertanggung jawab di Dewan Keamanan,” kata Wang pada Kamis (9/11/23).

Pernyataan para menlu G7 dalam membantu meringankan situasi dan memulihkan perdamaian, kata Wang, perlu dipertanyakan. Cina sendiri berharap G7 mengambil posisi objektif dan adil terkait isu konflik Israel-Palestina.

Baca juga:Raja Yordania: Timur Tengah di Ambang Dampak Perang Israel-Hamas

Wang mendorong G7 bertindak cepat dan nyata membantu agar pertempuran di Gaza segera berhenti serta melindungi warga sipil.

Cina telah berulang kali menyatakan bahwa satu-satunya jalan keluar dalam mengakhiri konflik Israel-Palestina adalah solusinya ada kedua negara tersebut.

Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, hingga Kamis kemarin, jumlah warga Gaza yang terbunuh sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023 lalu telah mencapai 10.790 jiwa. Lebih dari 4.300 diantaranya merupakan anak-anak. Sementara korban luka melampaui 26 ribu orang.(mtr/hm170)

Related Articles

Latest Articles