Gaza, MISTAR.ID
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, seorang petani Palestina tewas dan seorang lainnya terluka pada hari Minggu setelah menjadi target pasukan Israel di kamp pengungsi Maghazi di pusat Gaza, meski gencatan senjata sedang berlangsung, seperti dilaporkan Reuters.
Belum ada tanggapan langsung dari Israel terkait laporan ini. Peristiwa ini dikhawatirkan akan mempengaruhi fase terbaru dari rencana pertukaran 50 sandera yang ditahan kelompok militan Palestina dengan 150 tahanan di penjara Israel dalam periode empat hari.
Baca Juga:Â Milisi di Tepi Barat Eksekusi 2 Pria Palestina yang Dituduh Informan Israel
Tiga belas warga Israel dan empat warga negara Thailand tiba di Israel pada Minggu pagi setelah pelepasan kedua sandera yang dipegang oleh Hamas, mengikuti penundaan awal akibat perselisihan tentang pengiriman bantuan ke Gaza.
Meskipun masalah tersebut diselesaikan melalui mediasi oleh Mesir dan Qatar, hal itu masih menunjukkan kerapuhan gencatan senjata, yang merupakan penghentian pertama dalam pertempuran sejak pejuang Hamas merajalela di selatan Israel pada 7 Oktober lalu.
Sebagai respons terhadap serangan itu, Israel berjanji untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir enklave tersebut, dan melancarkan serangan darat di bagian utara.
Baca Juga:Â Kelompok Bersenjata Serang Gudang Militer Sierra Leone
Menurut laporan otoritas Palestina, sekitar 14.800 orang, sekitar 40% di antaranya anak-anak telah tewas akibat serangan membabi-buta Israel tersebut.
Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang jika Hamas terus melepaskan setidaknya 10 sandera setiap hari. Seorang sumber Palestina mengatakan hingga 100 sandera bisa dibebaskan.
Pada hari yang sama, sayap bersenjata Hamas juga mengumumkan empat komandannya di Jalur Gaza, termasuk komandan brigade Gaza Utara, Ahmad Al Ghandour, telah tewas. Namun, tidak jelas kapan mereka dibunuh. (Mtr/hm22)
