13.9 C
New York
Friday, April 12, 2024

Penyidik Rusia Tiba di Tajikistan untuk Interogasi Keluarga Tersangka Teror Penembakan

Dushanbe, MISTAR.ID

Para penyelidik Rusia berada di Tajikistan, Selasa (26/3/24) untuk memeriksa anggota keluarga dari empat pria tersangka pelaku serangan mematikan di gedung konser dekat Moskow.

Menurut laporan Reuters, dari tiga sumber yang tidak disebutkan namanya, pejabat keamanan Tajik telah membawa keluarga-keluarga tersebut ke ibu kota Dushanbe dari kota-kota Vakhdat dan Gissar, serta dari distrik Rudaki.

Sumber-sumber tersebut mengungkapkan, Presiden Tajikistan, Emomali Rakhmon, secara pribadi mengawasi penyelidikan di pihak Tajik.

Baca juga: Penembakan Konser Musik Rusia

Sehari sebelumnya, dalam komentar publik pertamanya mengenai serangan di Moskow Jumat lalu, Rakhmon menyebutnya sebagai peristiwa memalukan dan mengerikan dan mendorong warga Tajik untuk melindungi anak-anak mereka dari pengaruh yang merugikan.

Empat pria keturunan Tajik telah ditahan atas tuduhan terorisme, karena diduga melakukan serangan tersebut. Tiga orang lainnya, juga keturunan Tajik, ditahan atas dugaan keterlibatan.

Islamic State (IS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan telah merilis rekaman video, yang disebut menunjukkan pembantaian itu.

Kelompok tersebut tidak mengidentifikasi siapa pun dari para penyerang.

Bulan ini, Rakhmon mengatakan pemerintahannya dikejutkan oleh aktivitas para pengkhotbah Islam radikal yang sedang ‘mencuci otak’ para pemuda Tajik, membuat mereka rentan terhadap manipulasi oleh kelompok-kelompok asing dan badan intelijen.

Mantan republik Soviet dengan populasi 10 juta jiwa ini adalah sekutu dekat Moskow dan menjadi tuan rumah sebuah pangkalan militer Rusia. Perekonomian Tajikistan sangat bergantung pada remitansi dari lebih dari satu juta buruh migran Tajik yang bekerja di Rusia.

Baca juga: Rusia Ragukan ISIS Berada di Balik Penyerangan Gedung Teater

Menurut otoritas Rusia, setidaknya dua dari tersangka telah mengakui terlibat dalam serangan itu.

Penembakan tersebut telah memperkuat sentimen anti-imigran di Rusia, sementara video yang menunjukkan tersangka disiksa memicu reaksi yang terbagi.

Komisioner hak asasi manusia Rusia telah menyebut penggunaan penyiksaan terhadap tahanan sebagai hal yang tidak dapat diterima. Otoritas Rusia telah mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki hal tersebut. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles