Korut Marah Kapal Selam Nuklir AS Mampir ke Korsel
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.online%2Fuploads%2FMISTAR%2Femployee%2F20250122T084319148Z.jpg&w=64&q=75)
![korut_marah_kapal_selam_nuklir_as_mampir_ke_korsel](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F12-02-2025%2Fkorut_marah_kapal_selam_nuklir_as_mampir_ke_korsel_2025-02-12_10-15-58_7364.jpg&w=1920&q=75)
Korut memperingatkan AS untuk "menghentikan provokasi yang semakin memperburuk ketidakstabilan". Pyongyang menuduh Washington mengabaikan kekhawatiran keamanan Korea Utara. (f: AFP/mistar)
Pyongyang, MISTAR.ID
Korea Utara (Korut) menuduh Amerika Serikat (AS) melakukan "tindakan militer yang bermusuhan" setelah sebuah kapal selam Angkatan Laut AS berlabuh di Busan, Korea Selatan. Kapal selam USS Alexandria yang bertenaga nuklir tersebut singgah di Busan, Senin (10/2/25), untuk mengisi persediaan sebelum melanjutkan perjalanan. Ini merupakan kunjungan perdana USS Alexandria ke Korea Selatan.
"Kami menyatakan keprihatinan serius atas tindakan militer bermusuhan yang berbahaya dari AS, yang dapat meningkatkan konfrontasi militer di kawasan sekitar Semenanjung Korea menjadi konflik bersenjata yang sesungguhnya," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Korut, KCNA, kemarin.
Korut memperingatkan AS untuk "menghentikan provokasi yang semakin memperburuk ketidakstabilan". Pyongyang juga menuduh Washington mengabaikan kekhawatiran keamanan Korea Utara.
Sementara itu, kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa USS Alexandria, kapal selam bertenaga nuklir, tiba di pangkalan angkatan laut Busan. Kapal selam ini memiliki panjang 110 meter dan lebar 10 meter, serta mengangkut 140 kru.
"Angkatan bersenjata kami dengan ketat mengawasi kehadiran strategis AS yang semakin sering di Semenanjung Korea dan siap menggunakan segala cara untuk melindungi keamanan serta kepentingan negara dan perdamaian regional," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara.
Korut juga menekankan pentingnya memperkuat kemampuan pertahanan diri negaranya, merujuk pada janji Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un pada Januari lalu bahwa program nuklir negaranya akan terus berlanjut "tanpa batas waktu."
Terisolasi secara diplomatik dan ekonomi serta dikenai berbagai sanksi, program senjata nuklir Korut telah lama menjadi sumber ketegangan dengan Amerika Serikat.
Ketegangan antara AS dan Korut sempat mereda selama periode pertama masa jabatan Presiden AS Donald Trump. Trump bahkan mengadakan serangkaian pertemuan langka dengan Kim Jong Un terkait denuklirisasi Korea Utara.
Namun, pertemuan puncak antara keduanya di Hanoi pada 2019 berujung pada kegagalan akibat perbedaan pandangan terkait pelonggaran sanksi dan apa yang bersedia dikorbankan Pyongyang sebagai imbalannya.
Sejak itu, ketegangan Korut-AS kembali meningkat, dengan Pyongyang melancarkan provokasi uji coba rudalnya. (mtr/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Harga Emas Antam Dekati Rekor Tertinggi![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.online%2Fuploads%2FMISTAR%2Femployee%2F20250122T084319148Z.jpg&w=256&q=75)