27.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Konflik Laut Merah, Jaringan Internet Dunia Terancam Disabotase Houthi

Sanaa, MISTAR.ID

Konflik yang memanas di Laut Merah semakin berdampak luas. Bukan hanya soal jalur lintas kapal tetapi juga untuk jaringan internet. Kelompok Houthi telah menyadari pentingnya jaringan kabel bawah laut di sekitaran Laut Merah.

PBB sendiri mengaku soal perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang terkait dengan pemerintah Yaman. PBB pun mengaku khawatir kelompok Houthi berencana menyabotase jaringan kabel bawah laut di Laut Merah.

Menurut PBB,  jaringan ini penting bagi berfungsinya internet barat, dan untuk transmisi data keuangan.

Baca juga: Dampak Konflik di Laut Merah, Minyak Dunia Naik

Kekhawatiran PBB muncul setelah Houthi membuat informasi melalui Telegram yang menerbitkan gambar peta kabel yang membentang di sepanjang dasar Laut Merah.

Gambar tersebut disertai dengan pesan: “Ada peta kabel internasional yang menghubungkan seluruh wilayah di dunia melalui laut. Tampaknya Yaman berada di lokasi yang strategis, karena jalur internet yang menghubungkan seluruh benua – tidak hanya negara – lewat di dekatnya.”

Yemen Telecom mengaku telah mencoba melakukan upaya diplomatik dan hukum selama beberapa tahun terakhir guna membujuk aliansi telekomunikasi internasional global supaya tidak berurusan dengan Houthi, karena hal itu dapat memberikan kelompok teroris pengetahuan tentang bagaimana sistem kabel bawah laut beroperasi.

Diperkirakan Laut Merah menyalurkan sekitar 17% lalu lintas internet dunia melalui pipa fiber.

Baca juga: Konflik Laut Merah Ganggu Perdagangan Dunia

Dalam sebuah pernyataan, Perusahaan Telekomunikasi Umum Yaman mengutuk ancaman yang disampaikan milisi Houthi yang menargetkan kabel bawah laut internasional.

Satu peringatan bahwa ada sebanyak 16 kabel bawah laut, rentan terhadap kerusakan akibat jangkar kapal dan gempa bumi, kemudian tebalnya tidak lebih dari pipa air . Salah satu jaringan internet yang melewati Laut Merah paling strategis adalah AE-1 Asia-Afrika-Eropa sepanjang 25.000 km (15.500 mil) yang berangkat dari Asia Tenggara hingga Eropa.

Sementara pekan lalu analis keamanan di Forum Keamanan Teluk mengklaim bahwa “kabel-kabel tersebut lebih aman karena keterbelakangan teknologi yang cukup relatif dimiliki oleh Houthi dibandingkan karena kurangnya motivasi”.

Baca juga: Laut Merah Tegang! Korsel Berencana Bangun Kapal Pengangkut Mobil

Dikutip The Guardian, analisis keamanan ini menyebut bahwa kelompok Houthi telah mempertahankan kemampuan untuk mengganggu pengiriman permukaan lewat rudal dan kapal serang cepat, namun tidak memiliki kapal selam yang diperlukan untuk mencapai kabel.

Namun, pihaknya tak lupa memperingatkan bahwa kabel di beberapa titik berada pada kedalaman 100 meter, sehingga mengurangi kebutuhan kapal selam berteknologi tinggi untuk menjangkaunya.

Pada tahun 2013, tercatat ada tiga penyelam ditangkap di Mesir karena mencoba memotong kabel bawah laut di dekat pelabuhan Alexandria yang menyediakan sebagian besar kapasitas internet antara Eropa dan Mesir.

Menteri Informasi Pemerintahan Yaman yang berbasis di Aden, Moammar al-Eryani mengatakan bahwa Houthi merupakan ancaman serius terhadap “salah satu infrastruktur digital terpenting di dunia”. Dan Kelompok Houthi adalah kelompok teroris yang tidak memiliki batasan. (mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles