18.9 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Kejahatan Dunia Maya Meningkat, Sekjen ASEAN: Harus Diberantas

Jakarta, MISTAR.ID

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn menyoroti pentingnya berbagi informasi dan data intelijen untuk memerangi kejahatan dunia maya, khususnya kejahatan perdagangan manusia yang melibatkan penyalahgunaan teknologi.

“Sudah saatnya kita mulai menangani dan memberantas sisi kriminal teknologi ini,” kata Hourn di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Kamis (8/6/23).

Diakuinya, teknologi memiliki banyak manfaat. Namun, teknologi juga dapat disalahgunakan untuk memanfaatkan orang-orang untuk melakukan kegiatan ilegal, seperti perdagangan manusia yang semakin marak terjadi di negara-negara anggota ASEAN.

Oleh karena itu, kata dia, kejahatan dunia maya tersebut harus diberantas melalui kerja sama yang terintegrasi, khususnya antar lembaga penegak hukum di negara anggota ASEAN.

Baca juga: ASEAN Perkuat Kerja Sama Ekonomi Melalui ACAFTA

“Itulah yang harus kita lakukan ke depan di lembaga penegak hukum di seluruh negara anggota ASEAN, khususnya kepolisian nasional negara tersebut,” katanya.

Dalam upaya ini, ia menganggap perlu mengambil langkah-langkah untuk berbagi informasi, berbagi intelijen, berbagi perspektif dan pengalaman tersebut di antara negara-negara anggota untuk memerangi kejahatan ini secara efektif.

“Kita harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini secara keseluruhan. Anda tahu, ini mengambil komunitas ASEAN secara keseluruhan, dalam hal bagaimana kita harus benar-benar menangani masalah ini untuk selamanya,” katanya.

Baca juga: Ketua ASEAN-BAC Ajak Pengusaha Inggris Berinvestasi

Melalui upaya terpadu tersebut, ia yakin kejahatan dunia maya yang melibatkan perdagangan manusia akan dapat diberantas.

“Tentu saja, kita benar-benar dapat menindak tantangan yang telah dihadapi ASEAN selama beberapa waktu ini,” ujarnya.

Sementara itu, ia menekankan perlunya upaya untuk fokus mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh korban kejahatan dunia maya, khususnya korban perdagangan manusia, melalui sistem yang tepat.

“Kita harus memastikan bahwa kita melihat para korban,” katanya. (antara/hm17).

Related Articles

Latest Articles