9.3 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Kecam Serangan Diplomat ASEAN, Jokowi Minta Kekerasan di Myanmar Dihentikan  

Jakarta, MISTAR.ID

Diplomat ASEAN dari Indonesia dan Singapura yang sedang dalam misi bantuan kemanusiaan di Negara Bagian Shan di timur laut Myanmar, Minggu (7/5/23) diserang kelompok bersenjata.

Global New Light of Myanmar yang dikelola negara melaporkan pada Selasa, (9/5/2023), serangan itu terjadi saat kendaraan sedang menuju dari Hsihseng ke Taunggyi. Konvoi bantuan kemanusiaan itu berhasil kembali dengan selamat ke kota, tetapi beberapa peluru merusak kendaraan.

Menurut laporan, sejauh ini tidak jelas siapa yang berada di balik serangan terhadap konvoi yang berisi diplomat dari Indonesia dan Singapura itu.

Baca juga: Persiapan KTT ASEAN di Labuan Bajo Capai 90 Persen

Dalam konferensi pers di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke 42 di Labuan Bajo, Senin, (8/5/2023), Presiden Joko Widodo kembali menegaskan, agar kekerasan di Myanmar segera dihentikan karena hanya membuat rakyat menderita.

Dia juga mengecam serangan terhadap para diplomat dari ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) yang melakukan misi penyaluran bantuan di Myanmar.

“Kemarin, AHA Center didampingi tim monitoring ASEAN akan menyerahkan bantuan kemanusiaan, tetapi sangat disayangkan di tengah perjalanan terjadi baku tembak,” kata Jokowi.

Baca juga:Keketuaan ASEAN Indonesia Berada pada Titik Sejarah Penting

Isu Myanmar akan menjadi salah satu fokus bahasan dalam KTT ASEAN ke 42 di Labuan Bajo. Indonesia selama keketuaannya di ASEAN tahun ini telah menegaskan akan terus mendorong implementasi dari 5 poin kesepakatan atau ‘Five-Point Consensus’.

Salah satu poin dalam kesepakatan itu berkaitan dengan bantuan kemanusiaan.

Militer telah mengabaikan apa yang disebut ‘Five-Point Consensus’ yang disetujui oleh pemimpin kudeta Min Aung Hlaing dengan ASEAN pada April 2021 dan memerangi kelompok perlawanan bersenjata serta organisasi bersenjata etnis.

Bahkan ribuan orang telah terbunuh dan lebih dari 1 juta warga sipil terpaksa mengungsi akibat konflik itu. (okezone/hm11)

 

Related Articles

Latest Articles